Mereka tidak hanya menekan biaya untuk transportasi bahan makanan mereka saja tapi juga ramah kepada lingkungan dengan kegiatan recycling limbah.
Ada juga eXtreme Hotel, Kite Beach, Cabarete, di Republik Dominika yang selain menggunakan energi matahari untuk listrik mereka tapi juga menerapkan Rainwater collection systems untuk penggunaan air  mereka serta untuk masyarakat sekitar untuk menghasilkan tanaman selain itu mereka juga menanam 2,000 pohon untuk mengurangi efek emisi karbon.
Kedua contoh tempat ini bukan merupakan destinasi namun berada di destinasi, dengan begitu sama halnya dengan pemilihan kapal phinisi dan resort oleh beberapa selebriti ketika berlibur di Indonesia yaitu berdasarkan pilihan dan preferenasi.
Dengan semua itu maka untuk membidik wisatawan untuk tujuan kualitas akan bermula kedua hal tersebut dan kemudian diikuti oleh konsep yang akan dikembangkan.
Lokasi dari tujuan berlibur para kalangan berduit tidak selamanya juga terpaku pada destinasi tapi bisa pada feature dan layanan seperti pada contoh kapal phinisi dan resort diatas.
Privasi seseorang bisa membuat orang tidak memikirkan jumlah uang namun lebih kepada bagaimana tujuan berliburnya akan menghargai privasi nya, sebagai contoh pulau Thanda di Tanzania yang mematok harga $45,000 per malam dengan minimum tinggal 5 malam, jumlah yang tidak berarti bagi beberapa orang yang mengutamakan privasi diatas apapun jika sudah menyangkut aspek kehidupan mereka, termasuk juga kehidupan di luar rutinitas mereka.
Privasi bisa tak terhingga nilainya bagi kalangan berduit, di lain sisi privasi bagi pelaku wisata merupakan kepercayaan yang harus dihargai dan dijaga secara total, tidak ada lubang sekecil pun untuk mengkompromikannya.
Jadi dapat dikatakan bahwa pada dasarnya destinasi, feature dan pendukung apapun di Indonesia bisa membidik wisatawan tersebut tetapi ada baiknya untuk kenali dulu pilihan dan preferensi mereka serta dengan melihat perkembangan pariwisata yang kini cenderung pada konsep ramah lingkungan.
Bagaimana cara mengenali pilihan dan preferensi kaum berduit ? banyak caranya untuk melakukan ini, salah satunya mungkin bisa melihat stream pada akun sosial media mereka, dari sana terlihat kegiatan dan kegemaran mereka.
Dengan membidik wisatawan berkantong tebal, kita juga menyadari bahwa pangsa pasar kita terbatas, namun hanya pada jumlah wisatawan tapi tidak pada pemasukan.
Bagaimana di Indonesia ?