Wright bersaudara melakukan itu pada September 1904 Â disaat belum ada aileron untuk melakukan banking pada pesawat.
Aerobatics belum terlalu umum digunakan hingga munculnya pesawat perang pada tahun 1915 dimana pihak militer memandang perlu untuk melatih para pilotnya melakukan manuver yang dibutuhkan saat menghadapi pertempuran udara atau dogfight.
Setelah Perang Dunia 1 selesai para pilot militer terus mengasah keahlian mereka pada manuver aerobatics ini dan terus berkembang serta bahkan kini setiap militer negara didunia memiliki tim aerobatics.
Indonesia sendiri melalui TNI-AU memiliki tim aerobatik seperti Elang Biru, Spirit 78, Spirit 85, Jupiter, Tim Aerobatik P-51 Mustang dan MIG-17.
Rekreasi dan Perlombaan
Aerobatics bisa dilakukan untuk rekreasi atau hiburan dan juga dilombakan dengan melibatkan juri seperti pada ajang  World Aerobatics Championships yang  diselenggarakan oleh CIVA (Commission Internationale de Voltige Arienne), sebuah badan dibawah Fdration Aronautique Internationale yang merupakan induk Organisasi Aerosports dunia.
Perlombaan Aerobtics dunia pertama tercatat pada tahun 1927 di Zurich, Swiss dan diikuti dengan perlombaan berikutnya hingga pada tahun 1960 saat Komisi Aerobatics dunia didirikan oleh FAI dan sejak itu perlombaan mulai diatur dan dengan persyaratan dan peraturan baru seperti dalam hal peserta yang tidak hanya pilot dari militer saja yang boleh ikut  lomba serta tidak hanya kaum lelaki tapi juga pilot wanita.