Berada di luar comfort zone kita bisa sangat challenging utamanya secara emosional namun dengan kita berada pada zona tersebut untuk beberapa waktu dan tanpa celah untuk keluar maka akan memberikan makna tersendiri dan pelajaran yang berharga kepada diri dan kehidupan kita.
Dari penjabaran tersebut akan tergambar bahwa kegiatannya lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat dan alam terbuka yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat yang berguna.
Dari pemahaman offbeat destination itu kita bisa mendapat gambaran tentang destinasi yang bisa memberikan pengalaman yang sesuai dengan sebuah preferensi dari wisatawan.
Pada offbeat destination, keunikan terletak pada keadaan dan situasi yang memang alami, dalam artian daerah tersebut memang tidak secara khusus menjadi destinasi bagi wisatawan namun dapat memberikan pengalaman berlibur bagi yang menyukai alam dan tantangan kehidupan.
Keunikan yang alami tersebut ada yang dapat dikembangkan pada destinasi dengan mengkhususkan untuk membidik wisatawan dengan preferensi dan interest yang spesifik pula.
Bagi wisatawan yang mencintai alam akan memilihi destinasi yang memiliki keunikan pada masyarakat lokal dalam memperlakukan alam dan sumber daya yang dimiliki, tanpa harus ada beragam pilihan penginapan dan restoran layaknya di destinasi mainstream.
Bagi wisatawan yang suka berada di alam terbuka, destinasi safari akan menjadi salah satu pilihan, tidak hanya pada kegiatannya tapi juga penginapan di alam terbuka dengan tidak ada mall dan tenpat hiburan lannya seperti pada destinasi mainstream.
Bagi wisatawan yang sangat perhatian kepada keehatan dan kebugaran, destinasi dengan konsep Wellness atau Wellbeing yang tidak hanya memanjakan mereka dengan spa dan lainnya tapi juga dalam menu makanan dan minumannya.
Destinasi yang tidak mainstream memang tidak bisa diterima oleh semua grup wisatawan dan hanya menjaring porsinya, namun bukan berarti potensi pemasukkan sedikit pula.
Wisatawan dengan preferensi dan interest khusus justru dari kalangan high dan tidak jarang bahkan ultra high yang bisa satu orang wisatawan dapat membelanjakan sama dengan 10, bahkan lebih, wisatawan pada destinasi mainstream.
Mereka ingin memilih destinasi yang bisa memberikan pengalaman yang tidak hanya berbeda, tapi juga unik yang berdasar pada persepsi mereka sendiri yang di presentasikan melalui preferensi dan interest mereka.