Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Nilai dari Sebidang Tanah di Destinasi Wisata

10 Februari 2022   01:35 Diperbarui: 11 Februari 2022   19:45 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sisi mencari pelanggan, kita tidak perlu menjemput pelanggan karena pelanggan kita adalah wisatawan yang atas dasar keinginan untuk berlibur.

Penjualan tanah yang mereka lakukan umumnya karena mereka sudah mencari investor atau partner yang berminat untuk bekerjasama namun setelah sekian lama menunggu, investor atau partner tak dapat mereka temukan.

Melihat keadaan ini adalah sebuah keironisan sebidang tanah di destinasi wisata yang pada dasarnya sudah bernilai serta dapat di lipatgandakan, namun kebanyakan justru berpindah tangan ke pihak pihak yang umumnya atas dasar investasi, menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi yang memerlukan waktu.

Pada akhirnya sebidang tanah tersebut kembali pada keadaan semula, kosong, tanpa bangunan, menjadi lahan tidur di kawasan destinasi wisata yang sebenarnya dapat memberi manfaat ekonomi.

Sebidang tanah di destinasi wisata banyak dipandang sebagai investasi bukan sebagai lahan bisnis yang dapat mensejahterakan tidak hanya pemilik tapi anggota masyarakat sekitar.

Pada sisi pembeli tanah di destinasi wisata yang bisa berasal dari dalam atau luar negeri, tujuan mereka membeli tanah terkadang tidak jelas apakah akan membangun fasilitas pendukung pariwisata di daerah tersebut atau hanya untuk investasi belaka.

Residential Tourism

Ada sebuah fenomena di seluruh dunia yang juga terjadi di beberapa destinasi di Indonesia dengan yang disebut sebagai residential tourism dimana mereka membeli tanah dan atau properti lainnya sebagai penggunaan pribadi seperti rumah tinggal, villa dan lainnya.

Mereka ada yang memang tinggal di sana untuk periode tertentu dalam setiap tahunnya dan ada pula yang hanya berkunjung untuk waktu singkat namun bisa berkali kali dalam setahun.

Beberapa dari mereka ada yang memiliki usaha sehingga kunjungan mereka untuk melihat bisnis nya, ada pula yang memang menjadikan rumah yang dibangun sebagai akomodasi mereka selama berlibur disana.

Pada fenomena ini dari sisi penggunaan tanah pada destinasi wisata jelas hanya memberikan manfaat kepada pemiliknya saja walau beberapa dari mereka memang ada yang membangun bisnis nya di bidang pariwisata seperti hotel, restoran, diving center dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun