Pengembangan destinasi wisata juga terkadang terkendala dengan perbedaan konsep antara pemegang kebijakan daerah dan pusat sehingga apa yang sebenarnya sudah menjadi tekad, misi dan visi mereka terhenti bahkan berubah total dan bisa jadi tidak sesuai dengan karateristik dan kelokalan daerah tempat destinasi wisata berada.
Tidaklah sulit melihat ini semua pada beberapa destinasi wisata kita, ironis bila melihat pulau dengan pantai indah namun terdapat bangunan yang tidak digunakan untuk mendukung aktivitas pariwisata, tidak hanya merusak pemandangan tapi juga menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak membawa manfaat.
Kembali pada perumpamaan orang dengan uang melimpah yang menghabiskan uangnya membeli barang mewah namun tidak mengubah penampilannya menjadi mewah pula.
Destinasi wisata tidak memerlukan asesoris yang mewah, satu bangunan berupa rumah khas daerah di pulau kecil mungkin lebih disukai daripada bangunan tinggi tanpa bentuk, tanpa jelas kegunaannya bagi pengembangan pariwisata.
Sampai lupa ngopi..sekian dan mohon maaf atas kata kata yang tidak berkenan.
Salam.