Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Memaknai Diplomasi

3 Februari 2022   21:32 Diperbarui: 3 Februari 2022   21:38 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh mohamed Hassan (pixabay.com)


Seseorang yang menjadi diplomat berarti apa yang dia suarakan dan lakukan adalah untuk mewakili sekaligus menerapkan kebijakan luar negeri negara.


Dengan demikian menjadi seorang yang diutus menjadi pemimpin dalam berdiplomasi oleh sebuah negara dengan negara lain (diplomat) memang harus pandai berkomunikasi dan lebih pentingnya lagi tidak bertindak berdasarkan keahlian akan suatu bidang dan ego individual.


Seseorang yang, mungkin, mengklaim dirinya ahli pada suatu bidang belum tentu bisa menjadi pemimpin berdiplomasi ketika dia lebih mengutamakan keahlian dan bahkan ego pribadinya.


Dilain sisi, seseorang yang, mungkin, tidak ahli dalam bidang pada cakupan diplomasi, dapat lebih melancarkan pencapaian kesepakatan.


Karena apa ? karena orang tersebut berhasil menjalankan sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam hal ini kebijakan luar negeri serta tidak hanya berdasar atas kepentingan satu negara saja tapi juga atas dasar dasar lainnya seperti good neighborhood, peranan negara sebagai anggota komunitas dunia dan lainnya.


Sehingga apa yang menjadi hasil dari dialog dan negosiasi pada proses diplomasi tersebut merupakan kesepakatan yang berdasar banyak hal, tidak hanya berdasar pada satu hal atau bidang yang menjadi isu diplomasi tersebut.


Menjadi pemimpin dalam berdiplomasi adalah tugas yang membanggakan karena mewakili negaranya, dia tidak harus seorang Presiden atau bahkan menteri atau setingkatnya serta bukan juga seseorang yang ahli pada bidang pada cakupan diplomasi tersebut, namun lebih kepada membantu negara dalam mencapai kesepakatan dengan negara lain dengan dasar dasar yang telah ditetapkan serta dengan melihat kepentingan yang lebih utama seperti keharmonisan hubungan antar negara dan peranan negara sebagai anggota komunitas dunia.

Dilain sisi, bukan sesuatu yang sulit untuk dipahami ketika setelah perjanjian atau kerjasama ditandatangani oleh kedua negara, banyak pro dan kontra dengan masing masing pandangannya serta ada yang masih berdiri tegak dan  yang jelas dan pasti berdasarkan keahlian mereka pada bidang dalam kerjasama tersebut serta terkadang hingga berapi api menggambarkan ego individu.


Tapi kta juga tidak menutup mata dan telinga pada pandangan pandangan yang lebih netral, dan bahkan berdasar pandangan pribadi sekaligus sebagai penduduk dunia, tidak hanya sebagai penduduk negara.


Tidak ada salahnya memang itu, namun tidak ada salahnya pula jika kita selalu melihat setiap hal  dari perspektif yang berbeda, mencoba untuk keluar dari box kita dan melihat sesuatu dari yang lebih utama, jauh lebih penting.


Itulah diplomasi, sesuatu yang mungkin sulit dipahami daripada mendefinisikan arti dari diplomasi itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun