Nah apakah tidak sebaiknya itu tetap seperti itu di masa mendatang?
Keberadaan Halim sebagai pintu gerbang tamu tamu serta untuk Pemerintahaan dengan tanpa joint-use dengan penerbangan sipil akan melancarkan trafik semua penerbangan VIP/VVIP selain dari tidak terganggunya operasi dan misi yang dijalankan oleh militer.
Joint-use tidak hanya dapat mengganggu penerbangan VIP/VVIP serta militer saja tapi juga penerbangan sipil dimana penerapan prioritas trafik diterapkan yang dapat membuat terjadi nya keterlambatan atau flight delays, sesuatu yang tidak disukai baik maskapai maupun penumpang sebagai pengguna jasa transportasi udara.
Selain itu penggunaan pangkalan udara Halim yang selama ini menjadi pintu gerbang tamu tamu kehornatan negara, seyogyanya bukan atau bercanpur dengan penggunaan umum atau public use.
Utamanya jika dari sisi keamanan serta efisiensi penggunaan untuk VIP/VVIP serta angkut udara militer, hal yang diterapkan oleh Joint Base Andrews Naval Air Facility Washington.
Namun demikian ini hanya sebuah opini dengan melihat beberapa hal dan yang dilakukan oleh negara lain.
Masa depan Halim Perdanakusuma sebagai pintu gerbang tamu tamu kehormatan dan juga sebagai basis operasi angkut udara militer sekaligus penerbangan Pemerintahan menurut penulis adalah sesuatu hal yang justru lebih ditingkatkan dan dengan tidak joint-use berdasarkan hal hal diatas.
Dan jika kita mengacu pada definisi kata revitalisasi pada wikipedia yaitu 'suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan dan sebagainya, revitalisasi dapat berbentuk tahapan proses, cara, strategi menghidupkan atau menghidupkan kembali dari perencanaan awal yang belum tercapai' .
Maka arti dari kata vital disitu sudah menggambarkan keberadaan pangkalan udara Halim Perdanakusuma sebagai pangkalan vital.
Sebagai tambahan terakhir pula dari sisi penggunan pangkalan udara untuk militer yang tidak hanya untuk melakukan operasi dan misi nya tapi juga tempat latihan kru pesawat, jika semua pangkakan udara menjadi atau bercampur dengan penerbangan lainnya, tanpa ada pengganti nya, dimana lagi pihak miiter parkir pesawatnya, melatih kru nya dan melaksanakan tugas operasi nya tanpa ada gangguan ?Â
Penulis memohon maaf bila ada kata kata yang kurang berkenan.