Adalah sangat mudah untuk menjadikan masa lalu sebagai biang keladi permasalahan yang tengah diharapi namun harapan akan kemampuan pejabat baru bukan terletak disitu.
Dan saatnya nanti ketika mereka tidak lagi menjabat akan timbul masalah di masa datang maka generasi yang menjabat akan ketika itu menyalahkan generasi sebelumnya yang juga melakukan hal yang sama dengan menyalahkan generasi sebelumnya.
Pada akhirnya dikala semua generasi tetap saling menyalahkan, permasalahan lama pun tak pernah terselesaikan ditambah dengan masalah masalah baru yang bisa saja dilakukan oleh generasi yang menjabat, bagai gulungan salju yang turun dari atas menjadi besar.
Apresiasi dan penghargaan atas prestasi dan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan masalah dan membawa peningkatan kinerja akan lebih ditunggu daripada terus menerus mendengar kesalahan dari generasi sebelumnya yang kita semua juga sudah mengetahuinya.
Bila pemimpin berganti dari generasi ke generasi di perusahaan maka visi dan misi perusahaan yang akan dijadikan pedoman dan tanggung jawab mereka berada, namun bila pemimpin di kalangan public servant maka tanggung jawabnya adalah kepada seluruh rakyat Negara, saat perusahaan memiliki logo maka Negara memiliki lambang Negara sebagai visi dan misi sebuah Negara.
Mudah-mudahan saling menyalahkan antar generasi tidak terjadi lagi di masa mendatang, karena bukan itu yang diharapkan namun lebih kepada bagaimana masalah lalu dapat dituntaskan dengan begitu warisan dari generasi yang memperbaikinya lebih dikenang oleh generasi masa mendatang.
Sebagai akhir, penulis ingin mengutip lirik dari sebuah lagunya Mike and The Mechanics berjudul The Living Years dimana beberapa kata memang senada dengan tulisan ini walau lagu ini sebenarnya menggambarkan hubungan antara anak dan bapak.
Every Generation blames the one before, You just can't get agreement In this present tense, We all talk a different language, Talking in defense, So we open up a quarrel,Between the present and the past.
Kira kira artinya adalah setiap generasi menyalahkan generasi sebelumnya, tak pernah dapat setuju pada masa kini, kita berbicara dalam bahasa yang berbeda, berbicara dengan mempertahankan pendapat masing-masing, kemudian kita membangun dinding permusuhan antara masa kini dan masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H