Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saling Menyalahkan Antar Generasi

17 November 2021   21:52 Diperbarui: 17 November 2021   22:10 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit Photo : Gerd Altmann (pixabay.com)

Pada setiap berita yang mengatakan bahwa masalah lalu lah yang mengakibatkan masalah yang terjadi di masa kini mungkin sudah biasa terdengar, namun akankah kita selalu menyalahkan satu generasi sebelumnya terus menerus ketika masalah yang sama akan timbul dimasa yang akan datang ?.

Mulai dari permasalahan krisis keuangan hingga bencana alam yang disebabkan oleh generasi terdahulu selalu dijadikan pertahanan satu generasi terhadap generasi sebelumnya.

Sepertinya tak indah terlihat bila salah satu akibat dari itu semua adalah masalah yang ditinggalkan sebagai warisan terdahulu, walaupun benar adanya akan tetapi bukanlah sesuatu yang baru untuk diketahui dimana publik bisa saja sudah mengetahuinya sejak dulu pula.

Generasi terdahulu juga menyaksikan ketika masalah lama itu terjadi yang kemudian menanamkan harapan kepada pemimpin generasi yang akan datang dapat membenahinya.

Kecenderungan untuk menyalahkan generasi sebelumnya memang terjadi di hampir semua lini kehidupan dan dijadikan sebagai benteng kinerja genereasi yang tengah memegang kendali.

Pada setiap pergantian pos atau jabatan kita selalu mendengar kata-kata dan harapan bahwa para pejabat baru akan membawa perbaikan dan memajukan kinerja dimasa datang.

Kata perbaikan sebenarnya sudah mengisyaratkan adanya masalah di masa lalu yang harus diperbaiki sehingga pejabat baru sebenarnya sudah memiliki pekerjaan rumah saat hari pertama menjabat.

Saat kita memegang sebuah pekerjaan atau tanggung jawab, kita sebenarnya  sudah dapat mengidentifikasi seberapa parah masalah yang tengah dihadapi saat hari pertama memimpin rapat dengan para pejabat lainnya dan sudah memiliki rencana kerja dan tekad untuk membawa keluar dari masalah tersebut.

Publik pun menaruh harapan dikala dahulu kita semua juga menjadi pemirsa yang disugguhkan dengan masalah-masalah yang terjadi di masa lalu sehingga penyelesaian masalah di masa lalu lah yang diharapkan oleh publik bukan mengungkit kembali masalah yang publik sudah sering mendengar dan bahkan mengetahuinya.

Pandemi memang membawa dampak luar biasa pada semua lini kehidupan sehingga masalah pun bertambah dan menggunung dengan masalah masa lalu yang belum diselesaikan.

Adalah sangat mudah untuk menjadikan masa lalu sebagai biang keladi permasalahan yang tengah diharapi namun harapan akan kemampuan pejabat baru bukan terletak disitu.

Dan saatnya nanti ketika mereka tidak lagi menjabat akan timbul masalah di masa datang maka generasi yang menjabat akan ketika itu menyalahkan generasi sebelumnya yang juga melakukan hal yang sama dengan menyalahkan generasi sebelumnya.

Pada akhirnya dikala semua generasi tetap saling menyalahkan, permasalahan lama pun tak pernah terselesaikan ditambah dengan masalah masalah baru yang bisa saja dilakukan oleh generasi yang menjabat, bagai gulungan salju yang turun dari atas menjadi besar.

Apresiasi dan penghargaan atas prestasi dan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan masalah dan membawa peningkatan kinerja akan lebih ditunggu daripada terus menerus mendengar kesalahan dari generasi sebelumnya yang kita semua juga sudah mengetahuinya.

Bila pemimpin berganti dari generasi ke generasi di perusahaan maka visi dan misi perusahaan yang akan dijadikan pedoman dan tanggung jawab mereka berada, namun bila pemimpin di kalangan public servant maka tanggung jawabnya adalah kepada seluruh rakyat Negara, saat perusahaan memiliki logo maka Negara memiliki lambang Negara sebagai visi dan misi sebuah Negara.

Mudah-mudahan saling menyalahkan antar generasi tidak terjadi lagi di masa mendatang, karena bukan itu yang diharapkan namun lebih kepada bagaimana masalah lalu dapat dituntaskan dengan begitu warisan dari generasi yang memperbaikinya lebih dikenang oleh generasi masa mendatang.

Sebagai akhir, penulis ingin mengutip lirik dari sebuah lagunya Mike and The Mechanics berjudul The Living Years dimana beberapa kata memang senada dengan tulisan ini walau lagu ini sebenarnya menggambarkan hubungan antara anak dan bapak.

Every Generation blames the one before, You just can't get agreement In this present tense, We all talk a different language, Talking in defense, So we open up a quarrel,Between the present and the past.

Kira kira artinya adalah setiap generasi menyalahkan generasi sebelumnya, tak pernah dapat setuju pada masa kini, kita berbicara dalam bahasa yang berbeda, berbicara dengan mempertahankan pendapat masing-masing, kemudian kita membangun dinding permusuhan antara masa kini dan masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun