UMKM adalah singkatan dari usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Secara sederhana, UMKM adalah bisnis atau usaha yang dipunyai dan dikelola oleh personal atau organisasi kecil. Biasanya, UMKM sudah memiliki skala yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan besar, baik dari segi modal, jumlah karyawan, maupun produksi.
Jenis- jenis dari UMKM:
- Jasa : salon, bengkel,sol sepatu dan lain-lain.
- Perdagangan : warung, toko pakaian, toko klontong dan lain-lain.
- Industri : Mebel, makanan olahan, produk dari kerajinan tangan dan lain-lain.
 Peran UMKM sangat amat signifikan dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kontribusi mereka terhadap (PDB) juga sangat besar. Bisa dilihat secara kuantitatif, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia beragam dari waktu ke waktu, namun umumnya berkisaran antara 60% hingga 65% dari total PBD. Yang berarti, lebih dari setengah dari total produksi barang dan jasa di Indonesia dihasilkan oleh UMKM.
UMKM memiliki karakteristik yang lebih fleksibel disbanding Perusahaan besar. Mereka bisa beradaptasi dengan cepat terhadap tren pasar dan juga kebutuhan konsumen. Banyak UMKM yang menawarkan produk maupun layanan yang inovatif yang sering mencerminkan budaya lokal dan menjawab kebutuhan spesifik Masyarakat.
UMKM juga memiliki kemampuan untuk bertahan dalam situasi yang krisis, seperti resensi ekonomi. Karena mereka seringkali beroperasi di lokal yang memiliki struktur biaya yang lebih rendah, jadi mereka dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap kondisi dari perubahan ekonomi. Dari hal inilah UMKM menjadi penyangga ekonomi yang penting saat terjadi guncangan.
Dengan meningkatnya jumlah UMKM, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. UMKM seringkali memproduksi barang-barang yang sebelumnya hanya ada di impor.
Namun UMKM di Indoensia juga menghadapi tantangan dalam menjalankan perannya dalam perekonomian. Inilah beberapa tantngan yang dihadapi UMKM di Indonesia:
1. Persaingan yang ketat
Dengan semakin banyaknya pelaku usaha dipasar, Â UMKM harus bersaing tidak hanya dengan sesama UMKM tetapi juga dengan perusahaan besar dan produk impor. Persaingan yang ketat ini dapat menekan margin keuntungan dan mengurangi daya saing UMKM.
2. Dampak lingkuangan dan sosialÂ
UMKM juga perlu mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial dari operasi mereka. Kesadaran yang rendah terhadap isu-isu ini dapat berpotensi merugikan citra mereka dan menarik perhatian dari konsumen yang semakin peduli dengan keberlanjutan.