Mohon tunggu...
VIRISSA NUR ZAHRAH
VIRISSA NUR ZAHRAH Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa S1 Universitas Jember

Halo nama saya Virissa, mahasiswa di Universitas Jember yang menempuh S1 program studi teknik konstruksi perkapalan. Saya suka menulis artikel kreatif dan menyusun strategi konten untuk media digital. Saya memiliki pengalaman memimpin tim dalam mengerjakan suatu progres atau program kerja suatu organisasi. Dan saya suka mencoba hal baru. Terima kasih sudah mampir di beranda sayaa:)

Selanjutnya

Tutup

Love

Sayang tapi HTS (Hubungan Tanpa Status)

2 Januari 2025   10:56 Diperbarui: 2 Januari 2025   10:56 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Hubungan Tanpa Status atau yang sering disingkat HTS adalah fenomena yang semakin umum terjadi dalam dinamika hubungan masa kini. HTS menggambarkan situasi di mana dua orang menjalin kedekatan emosional, bahkan fisik, tetapi tidak memiliki komitmen formal atau label hubungan yang jelas. Meski terdengar modern dan bebas tekanan, HTS sering kali membawa kompleksitas dan tantangan tersendiri, terutama ketika perasaan cinta atau "sayang" mulai tumbuh di antara keduanya.

Mengapa Orang Memilih HTS?

Ada berbagai alasan mengapa seseorang memilih untuk berada dalam HTS. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Takut Komitmen
    Banyak orang merasa nyaman tanpa adanya tekanan komitmen. Mereka mungkin ingin menikmati kebersamaan tanpa harus terikat dalam hubungan formal.

  2. Fokus pada Karier atau Pendidikan
    Dalam beberapa kasus, individu memilih HTS karena ingin memprioritaskan karier atau pendidikan tanpa harus mengalokasikan waktu untuk hubungan yang lebih serius.

  3. Pengalaman Buruk di Masa Lalu
    Trauma atau kekecewaan dari hubungan sebelumnya sering membuat seseorang enggan memulai hubungan yang berisiko melibatkan hati sepenuhnya.

  4. Keinginan untuk Hidup Bebas
    HTS memberikan kebebasan untuk tetap bertemu dan mengenal orang lain tanpa harus merasa bersalah atau terikat.

Tantangan dalam HTS

Meskipun terlihat sederhana dan tanpa tekanan, HTS bukan tanpa risiko. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering muncul:

  1. Perasaan Tak Seimbang
    Salah satu pihak mungkin mulai memiliki perasaan yang lebih dalam, sementara pihak lainnya tetap nyaman dengan status quo. Ketidakseimbangan ini sering kali menimbulkan konflik atau bahkan perpisahan.

  2. Ketidakjelasan Hak dan Kewajiban
    Tanpa status yang jelas, sulit untuk menentukan batasan dan tanggung jawab dalam hubungan. Ini dapat menimbulkan kebingungan atau rasa tidak dihargai.

  3. Cemburu dan Ketidakpastian
    Karena tidak ada komitmen, salah satu atau kedua pihak mungkin merasa cemburu jika yang lain menjalin kedekatan dengan orang lain. Ketidakpastian ini bisa menjadi sumber stres.

  4. Dampak Emosional
    Ketika hubungan berakhir, orang yang terlibat dalam HTS sering kali merasa kesulitan untuk move on karena tidak ada "penutupan" yang jelas.

Bagaimana Mengatasi HTS?

Jika Anda sedang atau berencana menjalani HTS, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko emosional:

  1. Komunikasi Terbuka
    Pastikan kedua belah pihak memahami dan sepakat dengan status hubungan. Bicarakan harapan, batasan, dan keinginan masing-masing.

  2. Kenali Diri Sendiri
    Sebelum memulai HTS, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda benar-benar siap dengan konsekuensi emosional yang mungkin terjadi.

  3. Bersiap untuk Berubah
    Hubungan, termasuk HTS, sering berkembang seiring waktu. Jika salah satu pihak mulai menginginkan komitmen lebih, bicarakan dengan jujur dan cari jalan tengah.

  4. Jaga Keseimbangan
    Jangan biarkan hubungan HTS mendominasi hidup Anda. Tetap fokus pada tujuan pribadi, karier, atau hubungan sosial lainnya.

Kesimpulan

HTS adalah pilihan yang bisa memberikan kebebasan dan fleksibilitas, tetapi juga memiliki risiko emosional yang perlu diantisipasi. Dalam menjalani hubungan seperti ini, kejujuran dan komunikasi adalah kunci utama. Jika Anda merasa hubungan HTS mulai memberikan dampak negatif pada kehidupan atau emosional Anda, jangan ragu untuk mengevaluasi ulang pilihan tersebut. Pada akhirnya, setiap orang berhak atas kebahagiaan dan hubungan yang sehat, baik dengan status maupun tanpa status.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun