Pada titik isoelektrik, perubahan potensial listrik mencapai nilai minimum karena muatan netral dari asam amino. Pengukuran potensial listrik ini memberikan informasi tentang sifat-sifat ionisasi asam amino dalam larutan dan memungkinkan untuk menentukan komposisi serta konsentrasi asam amino yang ada dalam sampel. Titik isoelektrik dari suatu asam amino dapat bervariasi tergantung pada sifat-sifat kimia dari rantai samping asam amino tersebut. Misalnya, asam amino dengan rantai samping bermuatan positif akan memiliki titik isoelektrik yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino dengan rantai samping bermuatan negatif.
Selain menentukan titik isoelektrik, titrasi potensiometri juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis asam amino yang hadir dalam sampel, berdasarkan pola titrasi dan perubahan potensial listrik yang diamati selama proses titrasi. Hal ini memungkinkan untuk membedakan antara asam amino asam dan basa, serta untuk mengukur konsentrasinya dalam larutan. Titrasi potensiometri asam amino sering kali memerlukan perlakuan khusus terhadap sampel, seperti penyesuaian pH atau penggunaan pelarut tertentu, untuk memastikan bahwa titrasi berlangsung secara tepat dan akurat. Selain itu, karena asam amino cenderung membentuk berbagai jenis ion dan struktur zat terkait, pemilihan kondisi titrasi yang sesuai dan interpretasi data yang cermat juga menjadi kunci dalam analisis yang berhasil.
Reference
Ischak, N. I., K.Salimi, Y., & N.Botutihe, D. (n.d.). BIOKIMIA DASAR 1.
Richter, L. E., Carlos, A., & Beber, D. M. (n.d.). DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK.
Rivai, H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia.
Suyanta. (2013). Potensiometri. In Universitas Negeri Yogyakarta Press. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132010438/penelitian/buku-potensiometri.pdf
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H