Melalui komponen cadangan dengan intelektual yang tinggi, diharapkan ilmu pada setiap program studi mampu diaplikasikan untuk menjaga kedaulatan NKRI termasuk pertahanan Laut Natuna Utara. Berikut ini adalah contoh produk yang diharapkan bagi lulusan kadet mahasiswa S1 Unhan RI adalah sebagai berikut :
- Prodi Kedokteran Militer
Mahasiswa kedokteran Unhan dapat menjadi dokter yang bisa bekerja di perbatasan Laut Natuna Utara agar ketika sewaktu -- waktu terdapat aparat TNI yang terluka akibat serangan fisik dari China, bisa segera diobati di tempat dengan fasilitas pertahanan yang telah disediakan.
- Prodi Farmasi Militer
Mahasiswa lulusan farmasi militer diharapkan dapat meracik obat yang mampu meningkatkan stamina dan energi bagi aparat negara seperti TNI, agar lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi oknum kapal pencurian ikan dari China yang lebih tinggi dan kuat.
- Prodi Fisika Militer
Mahasiswa lulusan fisika militer diharapkan dapat menghitung dan memperkirakan kecepatan arus dan gelombang Laut Natuna Utara yang aman untuk membangun pangkalan militer sehingga bisa menembak jarak jauh dan bangunan tahan terhadap arus dan gelombang yang besar di Laut Natuna Utara.
- Prodi Kimia Militer
Mahasiswa lulusan kimia militer diharapkan dapat membuat racun bagi para oknum pelanggar perbatasan yang tidak ingin kembali dalam keadaan damai, dengan cara menembakkan racun tersebut ke kulit dari kapal penjagaan.
- Prodi Biologi Militer
Mahasiswa lulusan biologi militer diharapkan dapat mengidentifikasi biota laut yang terdapat di Laut Natuna Utara dan mampu memberikan penyuluhan kepada warga sekitar tentang pentingnya menjaga stabilitas Laut Natuna Utara dan bagaimana cara pemanfaataan sumber daya laut secara efektif dan efisien agar bermanfaat bagi masyarakat.
- Prodi Matematika Militer
Mahasiswa lulusan matematika militer diharapkan dapat memperkirakan jarak dan kecepatan rudal yang aman dari daerah konflik perbatasan ZEE Indonesia, serta peluang Indonesia untuk memperoleh kejayaan atas status Laut Natuna Utara.
- Prodi Informatika Militer
Mahasiswa lulusan informatika militer diharapkan dapat mengoperasikan komputer melalui teknik coding-nya agar Indonesia mampu meretas pengamanan kapal/pesawat tempur musuh yang hendak melintasi Laut Natuna Utara dari jarak jauh sehingga bisa terdeteksi lebih awal.
- Prodi Teknik Elektro Militer
Mahasiswa lulusan teknik elektro militer diharapkan dapat menginstalasi listrik yang aman untuk di bawah laut dan bisa membuat sengatan listrik melalui instalasi yang terpasang di kapal atau pesawat tempur Indonesia untuk melawan kapal/pesawat tempur China.
- Prodi Teknik Mesin Militer
Mahasiswa lulusan teknik mesin militer diharapkan dapat mendesain pesawat tempur dan kapal selam dengan material yang anti-peluru dan anti-ledak, tetapi mampu meledakkan diri di dekat kapal induk musuh tanpa melukai awak kapal Indonesia, sehingga kapal induk musuh bisa tenggelam beserta awak kapal di dalamnya.
- Prodi Teknik Sipil Militer
Mahasiswa lulusan teknik sipil militer diharapkan dapat mendesain bunker atau terowongan bawah laut yang anti-peluru dan anti-ledak, tetapi juga tahan terhadap tekanan arus dan gelombang di sekitar Laut Natuna Utara agar struktur bangunan tersebut mampu menghadapi serangan dari kapal induk China maupun kapal oknum pencurian ikan.
      Selain Unhan, adapun pembentukan komponen cadangan dari berbagai kalangan yang memiliki jiwa bela negara tinggi dan sifat rela berkorban, sesuai yang telah diresmikan oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mewakili Presiden Joko Widodo pada tanggal 11 Agustus 2023. Melalui komponen cadangan ini, diharapkan dewaktu -- waktu negara membutuhkan untuk mempertahankan kedaulatan Laut Natuna Utara dari China, Indonesia sudah siap. Untuk itu, diharapkan masyarakat lebih paham mengenai pentingnya kedaulatan NKRI.
MODERNISASI ALUTSISTA
      Berdasarkan Peraturan Presiden No.41 Tahun 2010 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara 2010-2014, disebutkan bahwa strategi pemerintah Indonesia dapat dilakukan melalui pemanfaatan anggaran militer untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas alutsista, serta modernisasi pengadaan alutsista seperti pesawat tempur, kapal selam, kapal perang, rudal jarak jauh untuk mempercepat dan memudahkan penyergapan posisi musuh di Laut Natuna Utara.
PENINGKATAN STABILITAS PERBATASAN MELALUI PANGKALAN MILITER
      Peningkatan stabilitas perbatasan menjadi penting karena perbatasan suatu negara merupakan manifestasi utama dalam kedaulatan negara. Menurut UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, disebutkan bahwa yang berhak melakukan penyidikan ketika terdapat peristiwa penangkapan atau penyergapan adalah PSDKP10 dan TNI AL. Oleh sebab itu, pemerintah pusat diharapkan mampu meningkatkan jumlah pangkalan udara militer dan pangkalan laut militer di sekitar Kepulauan Natuna agar memudahkan pelaksanaan pengawasan dan patroli laut di sekitar Laut Natuna Utara.
      Namun permasalahannya, di Kepulauan Natuna tidak memiliki pangkalan udara militer yang tidak campur dengan bandara komersial. Untuk itu, pemerintah pusat dan TNI AU disarankan untuk mempertimbangkan adanya peralihan fungsi bandara komersial menjadi pangkalan udara militer seutuhnya pada salah satu bandara di Kepulauan Natuna, dengan pertimbangan bahwa bandara komersial dan campuran di Kepulauan Natuna sudah cukup banyak. Selain itu, peningkatan stratifikasi bandara dan pangkalan udara militer dari tipe B dan tipe C menjadi tipe A juga harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas keamanan melalui pangkalan udara militer.