Berbeda dengan Tempointeraktif.com yang isinya bukanlah versi online dari majalah Tempo. Lalu pada tahun 1998, detik.com muncul membawa konsep baru pd dunia jurnalisme online dengan konsep updating.
Konsep updating kemudian banyak diikuti oleh media-media lain seperti Okezone, Inilah.com. Viva.co.id, dan lain sebagainya.
Pada tahun 2000an muncul Kompasiana.com yang mengizinkan semua pengguna untuk membuat konten pada portal tersebut (User Generated Content). Lalu pada tahun 2010-2012 muncul sebuah platform yang merupakan news aggregator yaitu YahooNews.
Modern portal yang mengusung konsep news agregator seperti UC News, Baca Berita (Babe), dan Line Today muncul pada tahun 2012-2016.
Pada tahun-tahun itu juga muncul portal berita Tito.id, Vice, Rappler, dan The Conversation yang mengembangkan konsep liputan indepth analisis dan konvergensi.
Kemudian pada tahun 2016-2019 banyak muncul platform berita yang tidak berbasis web portal tetapi menyebarluaskan konten lewat media sosial, media ini disebut homeless media. Contoh dari homeless media adalah TheDodo, NowThis, Thrillist, AJ+, dan Opini.id.
Kesimpulan
Berkurangnya jumlah media konvensional juga dipengaruhi oleh minat masyarakat yang lebih menyukai media digital atau online.
Dalam platform digital, dapat dilampirkan media seperti visual, audio, video, sehingga lebih menarik. Selain itu, penggunaan media digital juga lebih efisien, dalam artian lebih praktif dan mudah digunakan.
Referensi