Perubahan ekspresinya sangat cepat. Beberapa detik yang lalu ia terlihat seperti pamanku yang biasanya, tapi sekarang ia berubah seperti orang asing.Â
Selesainya acara kumpul keluarga ini, aku menyisakan sebuah pertanyaan di kepalaku. Apakah Paman Al seorang psikopat?
***
Hari sudah berganti, kini aku baru saja pulang dari aktivitas sekolahku. Rasanya sangat ngantuk dan capek sekali karena semalam aku tidak bisa tidur memikirkan pamanku sambil membaca kembali di internet mengenai psikopat.
Setelah aku mengganti pakaian seragamku, langsung kujatuhkan tubuhku di tempat tidur kesayanganku. Kupejamkan mataku, kuhembuskan nafasku pelan, dan kucoba untuk melupakan masalah itu.
Baru saja sekejap aku memejamkan mata, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku dengan cukup keras.
Suaranya terdengar keras dan nyaring karena dirumah ini tidak ada siapa-siapa selain aku. Jantungku ikut berdetak dengan cepat seiring dengan ketukan pintu yang keras itu. Anehnya aku tiba-tiba merasa takut dan enggan untuk turun ke bawah untuk membukakan pintu. Keringat dingin tiba-tiba bercucuran dipelepisku.
Aneh. Ini bener-benar aneh karena selama ini aku tidak pernah seperti ini. Diluar sana hanya ada orang yang mempunyai keperluan dengan keluargaku. Biasanya aku akan sangat mudah untuk membuka pintu dan menanyakan maksud kedatangannya apa. Tapi, mengapa aku merasa takut setengah mati sekarang. Mungkin ini efek dari aku terlalu dalam membaca tentang psikopat, ditambah lagi aku mengaitkannya dengan pamanku.
Tiba-tiba, ponselku berdering mengagetkanku. Terpampang ada panggilan masuk dari...
Paman Al.
Aku menjadi sangat ketakutan. Jika aku tidak mengangkat panggilannya, maka aku akan dicurigai oleh paman. Terpaksa kuangkat panggilan itu.