Bandung - Mata pelajaran Bahasa Inggris sudah cukup lama tidak wajib diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Hal tersebut merupakan hasil dari interpretasi Permendikbud No. 67 Tahun 2013, dimana mata pelajaran Bahasa Inggris tidak termasuk pada mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar.Â
Terhitung sudah hampir satu dekade para siswa di sekolah dasar tidak menerima pembelajaran bahasa internasional, yaitu Bahasa Inggris.
Jika dilihat dari keadaan kita saat ini, seperti; teknologi yang terus berkembang, arus globalisasi  juga ikut meningkat, dan tentu saja pola pikir setiap orang juga ikut berkembang, Bahasa Inggris merupakan salah satu hal yang terdampak dari fenomena tersebut.Â
Saat ini, banyak jenis-jenis teknologi yang diimpor dari luar negeri dan otomatis teknologi tersebut akan menggunakan Bahasa Inggris dalam penggunaannya.
Fenomena lainnya adalah arus globalisasi dan pola pikir manusia yang terus berkembang membuat orang-orang memiliki cita-cita yang tinggi.Â
Contoh dari fenomena tersebut adalah adanya pemikiran orang yang ingin  melanjutkan sekolah di luar negeri, ingin berlibur atau mencoba menetap di luar negeri untuk menambah pengalaman, atau keinginan kecil seperti ingin mempunyai teman atau relasi yang lebih luas lagi. Untuk bisa melakukan itu semua, butuh kemampuan berbahasa Inggris yang memumpuni.
Mata pelajaran Bahasa Inggris dihapuskan dari sekolah dasar, itu artinya pembelajaran Bahasa Inggris dasar yang seharusnya diajarkan di sekolah dasar akan tertunda. Selain merugikan para siswa, pihak Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga akan ikut terbebani karena pembelajaran Bahasa Inggris dimulai di tingkat ini.Â
Sangat disayangkan 6 tahun mengenyam pendidikan di sekolah dasar para siswa tidak mempelajari bahasa asing. Maka dari itu, disaat mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar sedang "beristirahat", ini merupakan saat yang tepat untuk tim KKN Tematik UPI dari salah satu kelompok kecil di kelompok 47 mengenalkan kembali Bahasa Inggris.Â
Selain memperkenalkan, tujuan dari pembuatan strategi ini adalah menjadikan Bahasa Inggris sebagai cara penerapan metode fun education.
SD Negeri 126 Babakan Bandung merupakan sasaran kelompok kami untuk melaksanakan strategi tersebut. Menurut Waljanah, S. Pd, selaku Kepala Sekolah di SD tersebut, mengatakan bahwa memang sudah sembilan tahun mata pelajaran Bahasa Inggris tidak diajarkan disekolah.Â