5. PankreasÂ
Fungsinya adalah kelenjar yang menghasilkan getah pankreas. Nah getah pankreas ini sendiri menghasilkan 3 enzim percernaan yang membantu mencerna makanan di perut.
a. Amilase: asal dari kata Ami yang berarti amilum atau pati atau karbohidrat. Dan se yang menunjukan sejatinya bahwa itu adalah enzim. Artinya amilase adalah enzim yang mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana.
b. Lipase: sama halnya dengan tadi. Asal sikata dari Lip yang artinya lipid atau lemak dan se yang berarti enzim. Singkatnya lipase adalah enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
c. Tripsin: yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang mudah dicerna.
6. Empedu dan Hati
Cairan empedu dihasilkan oleh hati, cairan itu ditampung di dalam kantung empedu yang letaknya di bawah hati. Di dalam empedu mengandung garam empedu, zat warna empedu (bilirubin) dan lain-lain. Warna bilirubin itu sendiri bewarna kuning kecoklatan di mana warna itu didapat dari perombakan sel darah merah yang sudah tua atau mati. Warna itu yang menyebabkan feses kita bewarna kuning kecoklatan.
Garam empedu merupakan emulgator alias pengemulsi lemak, sehingga dapat dikatakan empedu ini mempunyai tugas untuk mengemulsi lemak supaya dapat bercampur dengan air. Intinya empedu jelas memiliki peran penting dalam sistem pencernaan, yang berfokus untuk membuat si lemak yang bandel itu mau bergabung dengan air. Kan jadi enak ya, bisa lebih cepat diserap?
7. Usus Besar (kolon)
Fungsi menyerap air, sebagai tempat pembusukan sisa makanan serta menampung feses. Kolon terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Makanan yang tidak dicerna di intestinum, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke kolon menjadi feses. Di dalam kolon terdapat bakteri Escherichia coli yang membantu proses pembusukan sisa makanan menjadi feses, E. coli juga menghasilkan vitamin K yang berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam, dan didalam kolon makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam kolon, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristaltik menuju ke rektum. Gerakan peristaltik ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).