"Ini bekal sarapanmu" ucap Pak Bari.
Ente menerima bingkisan yang isinya makanan itu. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada Pak Bari.Â
"Terima Kasih" sambil pergi meninggalkan Pak Bari yang masih berdiri melihat ke arah Ente.
Akan tetapi, Pak Bari yang tahu arah berjalan Ente yang tak seperti biasa, merasa curiga dan heran.
"Tunggu!" Teriak Pak Bari menghentikan langkah Ente yang berjalan ke arah menuju belakang desa.
Ente yang mendengarnya, berhenti seraya membalikkan badan. Dia melihat Pak Bari sedang berlari menuju dirinya.
"Kenapa Pak?" tanya Ente saat Pak Bari sudah di hadapannya.
"Itu bukan arah jalan biasa kau mencari kayu, mau kemana kau?" jawab Pak Bari dengan wajah datar penuh curiga.
Ente yang melihat wajah datar Pak Bari, hatinya tak kuasa untuk berbohong. Dia pun dengan jujur berkata "Aku mau mencari kayu di hutan belakang desa Pak".
Mendengar ucapan Ente itu, wajah datar Pak Bari berubah marah dengan urat menyembul keluar.
"Kau tahu kan!, jika hutan belakang itu terlarang dan berbahaya bagi pemuda yang sudah berusia Tujuh Belas Tahun" Sahut Pak Bari.