Mohon tunggu...
Moch Tivian Ifni
Moch Tivian Ifni Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writers and socio entrepreneur

Tingkatkan literasi untuk anak indonesia lebih cerdas karena indonesia minim literasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sedekah lah, Tak Membuatmu Miskin Kok

26 Juli 2024   18:51 Diperbarui: 26 Juli 2024   18:56 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tivian image (Dokpri)

"Gak seperti itu pak!. Penasaranku ini lebih karena kagum akan sosok bapak. Dengan kondisi bapak yang hidup sederhana tapi masih sanggup bersedekah setiap minggu" ucapku.

"Sedekah tak menunggu kita kaya dan tak pula membuat kita tambah miskin nak. Justru karena sedekah, bapak mendapatkan anugerah luar biasa dari Allah SWT" sahutnya.

Sontak, kali ini aku tidak hanya malu tapi juga tertampar telak atas perkataan Pak Abdurrahman. Aku selama ini selalu berpikir logic menerapkan hukum ekonomi dengan meminimalisir pengeluaran, apalagi untuk sedekah agar bisa menabung. Tapi sedikitpun tabunganku tak bertambah dan masih hidup kurang saja.

Sedangkan Pak Abdurrahman dengan sedekah, bisa hidup cukup dan orang melihat hidupnya kaya. Iri banget aku dengan pak Abdurahman, jarang juga orang seperti beliau di zaman individualis sekarang ini.

"Tapi pak, bukankah harta kita akan habis jika kita berikan kepada orang lain" sanggahku.

"Itu menurutmu tapi tidak Allah swt. Matematikanya Allah SWT tak seperti itu nak. Satu tambah satu tidak dua tapi bisa dua puluh" jelasnya.

Aku mengangguk, mengerti maksud ucapan Pak Abdurrahman itu. Memang Alla SWT maha segalanya dan apa yang sudah dijanjikannya akan dipenuhi. Sedekah itu memang pembuka pintu rejeki seperti halnya saat kita akan menangkap seekor ayam, jangan dikejar pasti akan lelah. Justru berikan makanan, maka mereka akan datang ramai-ramai kepadamu, langsung tangkapin satu-persatu.

Tivian image (Dokpri)
Tivian image (Dokpri)
Aku terus mengobrol banyak penuh keseruan bersama beliau. Hingga tak terasa waktu sore telah habis dan berganti malam, beriring adzan magrib yang berkumandang. Aku di ajaknya sholat magrib berjamaah bersama beliau besertaa keluarganya di rumah. Bahkan selesai sholat, saya di ajak makan malam bersama dengan lauk sederhana tapi aku merasakan kemewahan yang tak bisa dijelaskan.

Pengalaman akan nasihat hidup tentang sedekah dari orang sederhana tapi kaya hati yang luar biasa hari ini. Diriku malu, mengira sedekah akan menjadikan aku miskin harta, eh justru aku lebih miskin dari seorang petani biasa yang gemar bersedekah. So, mulai sekarang gemar lah bersedekah dan percaya Tuhan tak kan memiskinkanmu hanya karena sedekah.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun