"Surga"
Gumaman Iyan mengibaratkan rasa kenikmatan ditengah laparnya perut seperti di surga.
Meski Dia sendiri belum pernah ke surga, hanya mendengar cerita kebenaran dari banyak orang dan kitab suci.
Saat kenikmatan rasa makanan itu memuncak, Tiba-tiba terdengar suara dibelakang Iyan "Pak Sony!", sapaan lembut seperti suara gadis sedang menyapa Sony yang duduk di depan Iyan.
"Vio!" balasan sapaan dari Sony sembari menghentikan makannya.
Sedangkan Iyan menoleh ke belakang, dilihatnya dua gadis berjilbab yang salah satunya punya rasa dihati Iyan.
Lagi, getar tubuh Iyan, rasa malu begitu memenuhi hati dan benaknya membuat sendok di tangan Iyan ikut bergetar saat akan dimasukkan ke mulut.
Sony melihatnya, dia tahu kalau Iyan malu dan grogi. Lantas, dengan sengaja mengajak "Sini Vio, makan bersama" menepuk kursi di sebelahnya.
Vio mengiyakan ajakan Sony, dia yang akan duduk di kursi meja belakang Iyan, mau duduk di kursi bersebelahan dengan Sony.
Tak lupa Vio mengajak gadis berjilbab yang menjadi rasa di hati Iyan "Ayok Qis!, duduk di meja sana" sembari menunjuk ke arah meja Iyan dan Sony.
"Namanya Qis!, Qis siapa?, apa QislQis?, seperti nama kue aja".