Hatinya melirih "Untuk siapa sesungguhnya rasaku ini, ku berikan!?".
Hatinya terbagi sekarang, dua gadis berjilbab dengan nama berbeda tapi memiliki rasa yang sama.
Membagi ruang hatinya seimbang bagi kedua rasa dari gadis yang sudah jelas karakter dan namanya serta dari gadis misterius yang belum dia kenal apapun, hanya dari tatapan sekejap mata.
"Ayok, makan!"
Tiba-tiba terdengar Suara ajakan yang membuyarkan angan rasa penasaran Iyan. Tubuhnya kaget, tergopoh-gopoh melanjutkan ketikan saat Sony yang mengajaknya makan, mendekati mejanya.
"Sebentar, Son" jawab Iyan ketika Sony sudah berdiri di mejanya.
Sony melihat monitor komputer Iyan, nampak sebuah kolom laporan yang terisi sedikit. Lantas bertanya "Daritadi cuman dapat itu!?, Ngapain aja kamu ini, Yan".
Iyan menatap Sony, dia tak menanggapi pertanyaan Sony, namun menghentikan kerjaan, mengiyakan ajakan Sony untuk makan.
Mengingat sekarang waktunya jam istirahat kantor dan perutnya sudah berbunyi tanda ingin di isi.