"Terima kasih, Budhe. Kalau begitu saya permisi dulu budhe, mau cari pinjaman ke teman" sahut Vian, menerima uang itu, Â pergi dari rumah Budhenya dengan membawa rasa kecewa karena belum mendapatkan sisa uang biaya operasi ayahnya.
Vian melangkah keluar rumah, mengambil motor dan mengendarainya pergi meninggalkan rumah budhenya. Di sepanjang perjalanan, ia hanya diam sambil berpikir mencari pinjaman kemana lagi. Pikiran sudah buntu, hati sudah kacau, tak ada lagi seseorang yang bisa diharapkan untuk bisa memberi pinjaman.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!