(Harga Pokok Produksi Sebagai Penentu Harga Jual)
BAG. 1 HARGA POKOK PRODUKSI
Dalam membeli suatu barang atau jasa dapat diperoleh dengan membayar suatu harga. Harga yang harus dibayar tersebut merupakan harga jual dari barang atau jasa yang akan dibeli, meliputi harga pokok produksi ditambah dengan laba.
Apakah yang dimaksud dengan harga pokok produksi? Dan apakah yang dimaksud dengan harga jual?
Pertama-tama akan dibahas mengenai harga pokok produksi. Sebelum dijelaskan mengenai pengertian dari harga pokok produksi, akan lebih baik jika terlebih dahulu mengetahui definisi dari harga dan harga pokok itu sendiri.
Definisi harga menurut Philiip Kotler (2001:439) adalah “price is the amout of money changed for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product of service”. Dapat diartikan bahwa, harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Sedangkan definisi harga menurut Stanton adalah “price is the amout of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Dapat diartikan, harga merupakan sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai pemberian jasa.
Harga Pokok merupakan jumlah yang harus dikeluarkan dan beban yang diperkenankan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk menghasilkan barang atau jasa didalam kondisi dan tempat dimana barang tersebut dapat digunakan atau dijual. Harga pokok sendiri dibedakan menjadi dua bagian yaitu Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan.
Pengertian Harga Pokok Produksi menurut Hadibroto (1990:60) adalah biaya-biaya yang dikorbankan untuk memproses bahan-bahan (termasuk bahan baku) atau barang-barang setengah jadi, sampai menjadi barang jadi yang siap dijual.
Sedangkan pengertian harga pokok produksi lain disebutkan, menurut Hansen dan Mowen (2006, h.48) HPP adalah “Harga pokok produksi adalah mewakili jumlah biaya barang yang diselesaikakn pada periode tertentu”.
Menurut Raiborn dan Kinney (2011, h.56) HPP adalah “Total produksi biaya barang-barang yang telah selesai dikerjakan dan ditransfer ke dalam persediaan barang jadi selama satu periode”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa HPP (Harga Pokok Produksi) adalah biaya yang berhubungan dengan produksi sejumlah barang yang harus dikeluarkan untuk mengolah dan membuat bahanbaku menjadi produk jadi siap jual.
Harga Pokok Produksi dihitung berdasarkan nsur-unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Menurut Hasen dan Mowen (2006, h.50-51) dijelaskan biaya bahan baku langsung merupakan seluruh bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang diproduksi. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Dan biaya overhead pabrik merupakan semua biaya produksi selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang dikelompokkan ke dalam satu kategori serta seluruh biaya pabrik dalam memproduksi barang.
Biaya-biaya yang menjadi unsur dalam penentuan harga pokok produksi tersebut dalam dikelompokkan menjadi tiga yaitu biaya tetap, biaya variable, dan biaya semivariable. Biaya tetap merupakan biaya yang dalam batas-batas tertentu jumlahnya tetap. Dan biaya variable merupakan biaya yang jumlahnya berubah sebanding dengan volume perubahan produksi. Sedangkan biaya semivariable merupakan biaya yang memiliki biaya tetap, namun jumlahnya akan berubah-ubah sebanding dengan volume kegiatan.
Metode yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi adalah metode full costing dan metode variable costing. Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik sebagai biaya variable maupun biaya tetap. Sedangkan Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama antara metode full costing dan variable costing terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik.
Menurut Carter dan Usry (2006, h.123) dalam harga pokok produksi terdapat dua macam metode perhitungan, yakni metode harga pokok pesanan (job order costing) dan metode harga pokok process (process costing).
Harga pokok pesanan (job order costing) adalah perhitungan harga pokok produksi berdasarkakn pesanan. Sedangkan harga pokok proses (process costing) adalah perhitungan harga pokok produk dimana biaya dijumlah dalam periode tertentu dan dibagi dengan jumlah unit produksi periode yang bersangkutan.
Judul TA : Pengaruh Harga Pokok Produksi terhadap Penentuan Harga Jual
Sumber :
http://irwansahaja.blogspot.com/2014/11/pengertian-price-harga-dan-penetapan
http://www.academia.edu/10559963
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/02/pengertian-dasar-penetapan-dan-tujuan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H