Sehingga dapat disimpulkan bahwa HPP (Harga Pokok Produksi) adalah biaya yang berhubungan dengan produksi sejumlah barang yang harus dikeluarkan untuk mengolah dan membuat bahanbaku menjadi produk jadi siap jual.
Harga Pokok Produksi dihitung berdasarkan nsur-unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Menurut Hasen dan Mowen (2006, h.50-51) dijelaskan biaya bahan baku langsung merupakan seluruh bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang sedang diproduksi. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Dan biaya overhead pabrik merupakan semua biaya produksi selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang dikelompokkan ke dalam satu kategori serta seluruh biaya pabrik dalam memproduksi barang.
Biaya-biaya yang menjadi unsur dalam penentuan harga pokok produksi tersebut dalam dikelompokkan menjadi tiga yaitu biaya tetap, biaya variable, dan biaya semivariable. Biaya tetap merupakan biaya yang dalam batas-batas tertentu jumlahnya tetap. Dan biaya variable merupakan biaya yang jumlahnya berubah sebanding dengan volume perubahan produksi. Sedangkan biaya semivariable merupakan biaya yang memiliki biaya tetap, namun jumlahnya akan berubah-ubah sebanding dengan volume kegiatan.
Metode yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi adalah metode full costing dan metode variable costing. Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik sebagai biaya variable maupun biaya tetap. Sedangkan Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama antara metode full costing dan variable costing terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik.
Menurut Carter dan Usry (2006, h.123) dalam harga pokok produksi terdapat dua macam metode perhitungan, yakni metode harga pokok pesanan (job order costing) dan metode harga pokok process (process costing).
Harga pokok pesanan (job order costing) adalah perhitungan harga pokok produksi berdasarkakn pesanan. Sedangkan harga pokok proses (process costing) adalah perhitungan harga pokok produk dimana biaya dijumlah dalam periode tertentu dan dibagi dengan jumlah unit produksi periode yang bersangkutan.
Â
Â
Judul TA : Pengaruh Harga Pokok Produksi terhadap Penentuan Harga Jual
Sumber :
http://irwansahaja.blogspot.com/2014/11/pengertian-price-harga-dan-penetapan