Lihat saja antara Socrates, Plato dan Aristoteles di jaman Yunani Kuno dulu atau antara pendiri Mazhab dalam Islam, Imam Hambali, Imam Hanafi, Imam Maliki dan Imam Syafi'I mereka beda dalam satu atau beberapa hal, tapi ga ada tuh diantara mengecilkan satu sama lain. Itulah kerendahan hati mereka, walau ilmunya luas. Persis seperti ilmu padi, yang semakin berisi semakin merunduk.
Murid bandel wajar, Guru bandel, apa kata dunia? Bukan yang mempertanyakan dan tak sependapat dihinakan, itu mematikan ilmu namanya. Itu pentingnya dialog, dua arah, bukan monolog, satu arah. Itu pentingnya berdemokrasi, bukan otoriter. Mari terus bergandeng tangan dalam kebaikan, kesabaran dan kebenaran. Bersatu kita teguh, bercerai kita kawin lagi, eh salah, bercerai kita runtuh. Umat Islam bersatulah, tidak mudah diadu domba oleh apapun dan siapapun. Trims.
Jakarta, 18 Juni 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H