Bahkan bukan lagi perhari di dunia internet, bisa hitungan menit ada berita tentag covid dari seluruh dunia. Di Indonesia dari mulai Presiden sampai rakyat jelata, dari hotel berbintang sampai warung kopi membicarakan Covid ini, jadi saya tak singgung banyak. Kita lanjut dengan kata kunci dari tulisan ini yaitu IKSARA.
Teman-teman kompasioner atau sidang pembaca sekalian, tentu asing dengan kata IKSARA ini, ini sebenarnya adalah singkaan dari Ikatan Remaja Buaran yang berada di Cakung Jakarta Timur. Semula  saya mau sandingkan dengan Sumpah Pemuda, tapi karena bulannya kurang tepat, saya singkirkan. Sekarang masih bulan Maret, sedangkan Sumpah Pemuda bulan Oktober, masih jauh. Dan kalaupun mau disandingkan memang terlalu berat dalam beban sejarahnya, walau sama-sama tentang pemuda, remaja!
Sama dengan Sumpah Pemuda, biar kelihatan gagah menulisnya, walau yang mengikuti sumpah tersebut sudah tak ada, saya yakin tak ada, bayangkan dari  28 Oktober 1928, sekarang sudah tahun 2021! Itung saja deh sendiri berapa usia mereka jika masih hidup. Nah makanya di atas saya sudah tulis, kalau disandingkan dengan Sumpah Pemuda akan menjadi beban sejarah yang berat. Namun yang membanggakan bagi anggota IKSARA, walau sudah puluhan tahun berdiri dengan anggota yang sangat dinamis, boleh masuk kapan saja dan keluar kapan saja, sebagian besar anggota IKSARA legowo, anehkan?
Jadi ga perlu ada KLB IKSARA tandingan, seperti yang terjadi pada  Partai Demokrat, yang sampai tulisan ini dibuat, belum selesai. Mereka saling serang, dan saling membuka aib saudarnya masing-masing, saudara sesama partai Demokrat, gegara ada KLB Demokrat, kini ada dualisme kepemimpinan. Biarkan mereka, itu urusan internel mereka. Sukur-sukur sih bisa damai, tapi menurut pengalaman, susah bersatu kembali bila sebuah partai pecah, bisa dilhat kasus PKB, Golkar, PAN, PPP dll. Loh kok nyasar ke sini, ke Demokrat? He he he, gemes sih.
Wah jadi ngelantur kemana-mana nih. Baik, kita akhir saja, karena kalau diteruskan bisa panjang lebar, bisa berhalam-halaman. Sekarang saja sudah lebih dari 1000 karakter. Yang baca bisa pusing, kepanjangan. IKSARA memang bukan Sumpah Pemuda, tapi semangatnya semangat pemuda. Teruskan hobi membaca dan mancing ikan, jangan mancing keributan, karena membaca dan memancing ikan itu bagian dari hobi yang dapat memperpanjang umur. Insha Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H