Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Muncul KAMI, Lalu Kita Siapa?

7 September 2020   14:47 Diperbarui: 7 September 2020   15:04 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KAMI dideklarasikan pada tanggal 18 Agustus 2020, tepat 75 tahun Indonesia merdeka. Sumber:beritasatu.com

Bagaimana  mau menyelamatkan Indonesia kalau bergerak sendiri, walaupun namanya koalisi, tapi aneh juga koalisi kok tokoh -tokoh nasional yang saya sebutkan di atas  tak ada ya, kok tak ikut ya? Kenapa dan ada apa ini?

Akh... tambah lagi persoalan baru dijagat perpolitikan Indonesia.  Partai sudah begitu banyaknya, sudah  muncul partai baru, Partai Gelora dan akan muncul besutan Amien Rais, partai pecahan PAN. Gelora partai pecahan PKS, Partai Kadilan Sejatera.

Katanya mau menyelamatkan Indonesia, tapi kalau ujung-ujunnya berdiri parta-partai baru, waduh... makin banyak saja partai di Indonesia. Sekarang saja sudah ada PDIP, Golkar, Demokrat, Nasdem, Hanura, PKS, PKB, PAN, PPP, Gerindra dan PBB Belum lagi ada partai local , ya ampun... banyak amat nih partai.

Sepertinya tak ada yang mau mengalah.Sepertinya semuanya ingin menjadi Presiden. Ini gara-gara Jokowi. Semua pasti berpendapat, Jokowi yang bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa di awalnya, eh bisa menjadi Presiden. Jokowi yang bukan pendiri, bukan ketua, dan bukan pembina partai saja bisa jadi presiden, kenapa saya tak bisa? Mungkin begitu pikir orang-orang partai.

Bila kalah di partainya, bikin partai baru. Ingat partai Golkar, pecahannya ada Gerindra, Hanura, dan Nasdem. Bila kalah dalam Pilpres atau Pilkada, Pileg dan sebagainya, bikin partai  baru lagi. Tidak masuk dalam parlemen, bikin partai lagi. Atau partai lamanya tak menang, hanya ganti nama.

Dari PBB, Partai Bintang Bulan, menjadi Partia Bulan Bintang, atau dulu ada PPP, Partai Persatuan Pembangunan, eh muncul PPP reformasi, yang entah dimana kabarnya sekarang?

PKS yang sudah lumayan kuat, eh ujung-ujungnya pecah juga, padahal PKS terkenal dengan partai dakwah, muncul Partai Gelora, yang ketuanya justru bekas Presidenya PKS dan wakilnya Fahri Hamzah, yang sangat fokal sebagai wakil  PKS di Parlemen, dan paling sering muncul di ILC atas nama PKS, eh pecah juga.

Nah apakah KAMI akan menjadi partai baru lagi? Ya kita lihat saja nanti, apakah akan muncul di Pilpres atau Pileg. Kalau semata ingin menyelamatkan Indonesia karena meilhat kondisi Indonesia yang carut marut ini, ya kita oke-oke saja, tapi dengan adanya singkatan atau akronim KAMI, ini menjadi  kontra produktif menurut saya, kalau ada KAMI untuk menyelamatkan Indonesia.

Loh kita ini siapa? Atau kita ini berada di mana? Lebih ekstrim lagi akan kemana mereka? Waduh, bikin pusing aja. KAMI, mereka dan kita mau kemana?

Bukahkah KAMI dan mereka adalah Kita, satu, anak bangsa Indonesia? Kalau memang ingin menyelamatkan Indonesia, harusnya bukan KAMI, tapi Kita bersama, semua anak bangsa. Apakah di luar KAMI tidak ikut menyelamatkan Indonesia?

Akh banyak yang akan marah nanti. Makanya KAMI seperti sudah membentengi diri, KAMI bukan mereka atau KAMI bukan bagian dari kita, ah masa? Saya rasa tak demikian tujuan dideklarsikannya KAMI, tak mungkn KAMI bertujuan memecah belah bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun