Mulut Fahri Hamzah memang seperti ular berbisa, yang siap mematuk siapa saja. Dan Fahri Hamzah tidak kenal takut, termasuk pada peresiden partai PKS yang digugatnya. Hebatnya Fahri Hamzah menang telak!
Tapi Ironisnya Fahri Hamzah terlempar dari PKS, benar-benar ironis. Â Fahri Hamzah telah menampakan kekuatannya dalam bicara. Cocok menjadi anggota DPR, badan legislative yang tugasnya memang bicara, bukan hanya 5 D, datang, duduk, diam, dengar dan duit.
Fahri Hamzah benar-benar sudah menunjukkan kualitsnhya sendiri, sehingga sebagai anggota DPR dan juga sebagai salah satu pimpinan DPR suaranya benar-benar nyaring.
Perkara orang luar menghujatnya , Fahri Hamzah Tak peduli. Fahri terus saja bersuara lantang dan berteriak keras demi kebaikan negeri ini.
Nah kalau Fakri Hamzah diangkat menjadi menteri, pihak oposisi tak akan berjalan baik. Biarkan posisi Fahri Hamzah seperti sekarang, birakan Fahri berteriak lantang, menyuarakan suara rakyat, jangan dijadikan menteri apapun.
Walau ketegasan dan keberanian Ahok cocok untuk menjadi menteri aparatur negara atau menjadi Jaksa Agung. Kalau Ahok menjadi menteri apatur nagara atau menteri dalam negeri, wah pasti disikat habis yang coba-coba bermain atau memainkan rakyat kecil.
Ahok terkenal dengan keberaniannya. Tapi sudahlah, biarkan Ahok di dunianya yang sekarang, jangan ditarik-tarik lagi ke politik, walaupun Ahok disebut dalam kongres ke V PDIP, ya biarkan saja. Walau Ahok dengan Jokowi sangat dekat, ya biarkan saja.
Bukankah mengabdi pada negara tidak mesti menjadi menteri? Atau menjadi pejabat negara lainnya. Mengabdi kepada negara bisa di berbagai sector atau bidang.
Nah itulah lima tokoh yang menurut saya, sebagai warga negara biasa, yang bukan siapa-siapa, mengusulkan pada Presiden terpilih Jokowi dengan KH Ma'ruf Amin agar tidak menjadikan mereka menteri apapun, kalau dipilih juga, ya terserah Pak Presiden, ini kan hanya usul.
Biarkan 5 tokoh ini di bidangnya masing-masing. Biarkan mereka terus bersuara dengan cara masing-masing untuk mencerdaskan bangsa ini, agar bangsa ini semakin maju dengan keberanian, otokritik, bersuara lantang dan dengan urat takutnya hilang. Berani berkata benar, dan jujur yang berkeadilan.