Nah kalau lima tokoh ini masuk jajaran Jokowi, rakyat akan kehilangan mereka, rakyat akan sunyi dari celoteh mereka yang menggigit, bernas dan actual. Siapa itu?
Pertama: Najwa Shihab.
Pada periode pertama Jokowi menjadi presiden dan berpasangan degan JK, saya juga pernah menulis, agar Najwa Shihab yang lebih dikenal dengan acara " Mata Najwanya" jangan dijajdikan menteri apapun, dulu terdengan kabar menjadi menteri peranan wanita, menteri sosial dan sebagainya. Tapi syukurlah hal itu tidak terjadi. Dan Mata Najwa terus berkibar.
Bisa Anda bayangkan, ketika Najwa Shihab menyatakan mundur pada acara " Mata Najwa" di salah satu stasiun TV dan Najwa Shibah rehat sejenak, pirsawan merasa kehilangan, malam Rabu yang pada setiap minggunya muncul acara yang begitu menarik, tiba-tiba sepi, walaupun saya melihat tidak langsung melalui TV, tapi pakai Youtube, karena ketika acara itu masih berlangsung, saya masih kerja di kantor, beda waktu 4 jam dengan WIB, yang menyebabkan saya tak bisa melihat langsung acara tersebut.
Nah ketika Mata Najwa istirahat saja, hanya beberapa bulan dan kemudian pindah ke stasiun TV yang lainnya, masyarakat sudah kehilangan, bayangkan kalau Najwa Shihab dipilih jadi menteri, maka otomatis 5 tahun kita tak bisa menyaksikan acara Mata Najwa, bisa rugi bandar!
Pertanyaan cerdas oleh Najwa Shibah yang membuat nara sumber keok, bahkan tak berkutik, telah menyebabkan acar ini menjadi begitu menarik, karena menambaha wawasan dan pengetahun.
Bukti yang terakhir, sampai-sampai para diretur PLN takut hadir di acara Mata Najwa, dua hari lalu, tepatnya hari Selasa malam Rabu tanggal 5 Agustus 2019, kalau mereka hadir, pasti "dikuliti habis" oleh Najwa Shibah, yang cantik, cerdas dan berwawasan luas.
Pembawa acara Indonesia Lawyers Club/ILC Â ini jangan diambil jadi menteri. Tolong Pak Jokowi jangan jadikan Karni Ilyas itu menteri, baik menteri hukum, menteri komunikasi/informasi atau menteri lainnya. Karni Ilyas sudah pas di posisinya sekarang, sebagai pembawa acara yang sekaligus moderator pada acara ILC, telah membawa masayarkat Indonesuia semakin cerdas dibidang hukum, peradilan atau politik.
Kuliah gratis dari para Prosesor dan tokoh nasional di bidang masing-masing, telah membuat acara ILC mendapat hati sendiri bagi para pemirsa, khususnya saya. Yang memang nonton TV Indonesia hanya tiga secara rutin. TV yang saya tontong adalah acara IlC, mata Najwa dan Kick Andy.
Nah kalau Karni Ilyas dijadikan menteri, lagi-lagi acara ILC akan hilang, walau digantikan pembawa acaranya, tapi jelas akan hilang gregetnya, buktinya ketika dua bulan Karny Ilyas cuti, saya juga kehilangan acara yang bermutu, ternyata bukan hanya saya, para nara sumber dan tokoh lainnya juga merasa kehilangan, padahal Karni Ilyas hanya cuti disaat Pilpers yang begitu panas.