Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa Takut Dibilang "Gombal"?

1 November 2018   12:47 Diperbarui: 1 November 2018   21:12 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Liputan6.com

Jika martabat seserorang tinggi dan tetap menjaga martabat dirinya, tak akan mudah goyang atau digoyangkan oleh apapun. Orang yang bermartabat tak mudah kena rayuan 3TA tadi. Dirinya dijaga benar agar tidak terjerumus ke dalam rayuan "Tahta, Wanita, Harta" (ini tentu untuk laki-laki).

Yang keempat hurup B, bahagia. Untuk mencapai kebahagian setiap orang akan mencari jalan yang tak sama. Bahagia itu memanag relatif dan yang membuat orang bahagia itu juga tak sama. Ada yang bahagia jika punya 3TA di atas. Ada yang bahagia jika semua keinginanya terpenuhi. Ada yang bahagia jika orang yang dicintai menyambut dengan cinta yang sama, tidak bertolak belakang. Ada yang bahagia jika melihat pemandangan alam, gunung, hutan, laut, danau, ombak yang bekejaran, sungai dan berbagai keadaan alam lainnya.

Semua orang mencari kebahagiaan, dari tingkat yang paling rendah yaitu rakyat jelata sampai seorang raja, presiden, kaisar, sultan dan lain sebagainya. Namun karena kebahagiaan tadi relatif adanya, maka tak bisa disamakan kebahagian itu dari satu orang keorang yang lain. Bagi musisi mungkin yang namanya bahagia bisa menciptkan lagu atau kreasi yang membahana. 

Bagi penulis mungkin akan bahagia jika berhasil mencetak tulisannnya menjadi buku, novel, karya satera yang mengabadi, seperti "Perang dan Damainya" Tolstoy, dan lain sebagainya. Jadi orang sukses adalah orang yang bahagia, sukar dibilang sukses kalau orang itu tak bahagia, walau hartanya melimpah, mobilnya mewah, rumahnya megah!

Yang kelima hurup A adalah amanah. Nah ini yang mungkin paling susah untuk dijalankan bila orang ingin sukses. Karena orang yang amanah akan terikat kontrak saat sumpah dan janji jabatan yang dibawah kitab suci. Orang yang amanah akan selalu ingat sumpah dan janjinya, makanya ketika menjabat di manapun, orang yang amanah tidak berani macem-macem, apa lagi sampai korupsi miiaran bahkan triliunan. Orang yang amanah tidak mudah tergoda dengan 3TA di atas. Orang yang amanah takut pada yang " di Atas", bukan atasannya, tapi kepada Tuhan!

Orang yang berpegang amanah akan tegak lurus dan tak mudah goyang, amanah pangkat, jabatan, kedudukan dan lain sebagainya akan dijaga baik-baik. Dan memang biasanya orang yang amanah hidupnya sederhana, tetap di jalan yang lurus. Tidak mudah tergiur dengan bujuk rayuan 3TA. 

Orang yang amanah kalau duduk di jabatan tertentu biasanya akan selamat, tidak terjerat OTT, Operasi tangkap Tangan, KPK. misalnya. Memang hartanya tidak melimpah, mobilnya tidak mewah, rumah tidak megah, namun orang yang amanah selalu bahagia dengan kesederhanaan.

Dan ini bukan berarti orang yang amanah tak boleh punya harta, tahta dan wanita. Semuanya boleh, namun tetap pada koridor yang ada. Orang yang amanah, bila kaya pun bukan untuk poya-poya, namun berbagi pada yang papa. Hartanya yang melimpah akan dirasakan oleh orang banyak karena disedekahkan, diinfakan, dikeluarkan zakat dan pajaknya. Orang amanah memang langkah, tapi bukan berarti tak ada. Orang amanah biasanya tak mau tampil di depan, selalu ada di balik layar. Namun tak menyebabkan orang yang amanah kehilangan muka.

Yang terahkhir hurup L. lancar. Ciri orang sukses adalah orang yang segala urusanya tak berbelit-belit. Ibarat birokrasi bukan yang nyelimet, tapi sederhana dan tepat sasaran. Semua urusannya dimudahkan, dilancarkan. Bukan seperti birokrasi yang tertutup, yang pongah. Yang kata orang "Bila bisa dibuat sulit, mengapa harus dibuat mudah!" Birokat seperti ini seperti orang yang terseok-seok, ibarat kereta, yang lainya sudah meluncur dengan kecepatan 350 km perjam, nah birokrat yang ini masih dengan kereta lokomotif hitam dengan asapnya yang hitam pekat.

Kelancaran di manapun diperlukan, semakin lancar urusan dalam pelayanan masyarakat misalnya, maka semakin baik sebuah biriokrasi. Yang tadinya mengurus suatu dokumen berminggu-minggu bahkan bisa berbulan atau bertahun, sekarang bisa dilakukan hanya hitungan jam, seperti urusan KTP elektronik, walaupun ada beberapa pejabat tingkat atas tersangkut KPK gegara e-KTP, namun Alhamdulillah e-KTP sekarang berjalan lebih lancar.

Bagitulah nilai gombal yang positif. Jadi jikapun anda dilempari gombal, tetaplah tersenyum, ambil gombal itu cuci dan bersihkan. Atau ketika anda dilempari batu-batu, kumpulkan batu-batu itu, jadikan bahan bangunan untuk istana anda! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun