Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dua Jempol Buat Jokowi dan Prabowo, Keren Habis!

30 Agustus 2018   20:21 Diperbarui: 30 Agustus 2018   20:37 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelukan diantara pejabat negara itu hal biasa, cipiki cipiku antar pejabat negara juga hal biasa. Namun ada yang luar biasa ketika pelukan terjadi diantara dua capres 2019, Jokowi sebagai capres petahana dan Prabowo sebagai capres penantang. Ini luar biasa dan patut diacungi jempol, bukan hanya satu jempol,  tapi dua jempol sekaligus.

" Akh itukan biasa" Mungkin ada yang berkata demikian. Mengapa perlu diapresiasi begitu hebat, begitu luar biasa. Ya harap maklum, " akar rumput" di kedua kubu boleh dibilang sudah "panas dingin", sampai-sampai ILC mengangkatnya menjadi tema " Kampanye belum, perang socmed sudah mulai" pada tanggal 21 Agustus 2018 yang lalu. Dan korban sudah jatuh. Gerakan #2019gantipresiden dilawan gerakan #Tetapjokowi2019.

Deklarasi Gerakan #2019gantipresiden di Pekan Baru dan di Surabaya ditolak, suasana di bawah, akar rumput, panas, bukan sekedar hangat.

Antara gerakan 2019 ganti presiden dengan tetapjokowi2019 menjadi lawan tanding, bukan lawan lomba.

Padahal demokrasi di Indonesia dengan diadakannya Pilpres setiap lima tahun, adalah semacam perlombaan, bukan pertandingan,  agar pergantian presiden itu sesuatu yang wajar, sesuatu hal yang biasa saja, pesta rakyat, bukan yang membuat kuping panas atau otot keluar dan emosi meluap-luap.

Dan "korban" jatuh lagi, ketika ILC yang konon akan live pada tanggal 28 Agutus 2018 dibatalkan oleh penyelenggara, padahal para finalis sudah mendapat undangan untuk tampil di acara yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas yang haus akan pendidikan politik.

Dengan adanya acara ILC, Indonesia Lawyer Club, yang setiap malam selasa Live benar-benar mencerdaskan anak-anak bangsa.

Ibarat kuliah gratis 4 semester, karena yang hadir sebagai finalis bukan sembarangan orang, tapi para Profesor Doktor dan para praktisi politik yang memang menguasai materi masing-masing.

Yang paling kontroversial adalah Profesor Rocky Gerung, dengan latar belakang logika filsafat yang kental, boleh dibilang mampu menyihir para pemirsa dan " menelanjangi " logika para politikus yang dangkal.

Boleh dibilang dengan adanya Prof Rocky Gerung ILC semakin menarik untuk dinikmati, enak untuk ditonton dan sekaligus belajar logika praktis dan gratis, mantap!

Kembali ke Jokowi dan Prabowo yang berpelukan di arena Asian Games 2018, tepatnya setelah kemenangan salah satu atlet Pencak silat, Hanifan Yudani, yang spontan memeluk Jokowi, lupa bahwa Jokowi saat dipeluk adalah seorang Presiden, kepala negara sekaligus kepala pemerintahan NKRI, orang nomor satu di Indonesia, benar-benar luar biasa.

Yang uniknya Jokowi pun sebagai presiden RI tak menolak dipeluk, dan Prabowo pun demikian. Benar-benar mengharukan, dua kubu yang di "akar rumpur" seperti mau perang, eh dipuncak pimpinan, mereka bisa berangkulan, bisa berpelukan, luar biasa!

Ini baru Presiden, Ini Baru Capres! Keren habis, ini kalau pakai gaya bahasa anak muda, gaya bahasa generasi melenial. Jokowi dan Prabowo keren habis.

Ini benar-benar contoh negarawan yang elok untuk dipandang, elok untuk dicontoh, elok untuk menjadi pembelajaran yang sangat berharga.

Politk boleh berbeda, pendapat boleh tidak sama, partai boleh macam-macam, tapi semangat kebersamaan harus menjadi prioritas utama bagi bangsa Indonesia.

Contoh yang ditampilkan Jokowi dan Prabowo itu spontan, saya yakin itu bukan pencitraan. Jika pun ada yang menyebutnya pencintraan, terlalu! Pinjam istilah Bung Rhoma Irama.

Dua puncuk tokoh yang di "akar rumputnya" sedang berseteru panas, dua tokoh ini, bisa berangkulan, bisa menjadi contoh yang baik untuk tokoh lainnya.

Partai boleh beda, Prinsif boleh tidak sama, calon presiden boleh bersebrangan, tapi jiwa kenegarawanan harus tetap dijaga, agar rakyat tidak ikut-ikutan tergerus oleh gelombang panasnya politik.

Salut untuk Jokowi, Bravo untuk Prabowo, Hebat untuk Hanifan Yunadi dan Jayalah Indonesia kita.

Olahraga, dalam hal ini Pencak Silat telah mengukir sejarah baru! Pencak Silat naik daun, dan lebih dari itu Asian Games 2018 ini memang luar biasa bagi Indoensia kita, disamping dapat menembus target 16 medali emas, yang saat tulisan ini dibuat, sudah menembus 27 medali emas, dan target 10 besar pun sepertinya terlampaui, karena Indonesia masuk 4 besar setelah Cina, Jepang, Korea Selatan.

Namun yang paling membanggakan adalah pelukannya Jokowi dan Prabowo... keren Habis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun