Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Badai Salju Pasti Berlalu

8 Februari 2018   13:59 Diperbarui: 9 Februari 2018   00:57 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di shoot dari balik jendela di salah satu mall di Moskow, lihat jalan tersebut yang belum dikeruk petugas. Foto: Syaripudin Zuhri.

Orang Rusia di musim dingin bahkan masih bisa berenang di dalam danau kecil yang airnya sangat dingin, di sekitarnya sudah beku, tapi danau kecil ini sering dijadikan ritual untuk semacam siraman rohani (tepatnya jasmanis, katrena tubuhnya berendam di dalam air) dengan pemberkatan dari tokoh agama. Nah dengan salju teranyata mereka menjadi kreatif. Dengan membuat boneka salju, yang biasanya dilakukan di taman-taman terbuka.

Ketiga, dengan salju pula manusia dilatih untuk bersabar. Loh apa hubungan dengan kesabaran manusia? Anda bisa buktikan, jalan di atas es, ingat bukan lagi salju.

Jika salju sudah menjadi es di jalan-jalan, maka anda mau tidak mau harus pelan-pelan jalannya, jika tak ingin jatuh berkali-kali. Dengan salju juga kita diajar untuk selalu waspada melihat jalan yang akan kita lalui. Ini dalam pengertian sebenarnya, karena jika lengah sedikit saja, kita bisa menginjak salju yang sudah menjadi es, dan siap-siap jatuh bangun, jatuh dan bangun lagi.

Di shoot dari balik jendela di salah satu mall di Moskow, lihat jalan tersebut yang belum dikeruk petugas. Foto: Syaripudin Zuhri.
Di shoot dari balik jendela di salah satu mall di Moskow, lihat jalan tersebut yang belum dikeruk petugas. Foto: Syaripudin Zuhri.
Lalu hubungannya dengan kesabaran apa? Iya harus sabar, karena selebat apapun salju itu turun, kemudian menjadi es, maka itu semua akan berlalu bila datang musim semi. Tuhan yang Maha Besar untuk melelehkan salju itu tak perlu dengan teknologi yang tinggi.

Salju akan segera mencair hanya dengan suhu yang "dinaikan" Tuhan menjadi kurang lebih plus sepuluh derajat celcius ke atas, maka salju yang sudah menjadi es akan meleleh dengan sendirinya, salju tadi menjadi cair, masuk ke dalam pori-pori tanah dan di pertengahan musim semi salju itu hilang, di musim panas tak ada tanda-tanda sebutir salju masih berbekas, luar biasa! Saat itulah tak ada lagi istilah badai salju, dan badai itu telah berlalu. Alhamdulillah.

Keempat, dengan adanya salju berbagai jenis olah raga muncul, plus dengan perlengakapan peralatan serta pakaian olahraga yang memang hanya bisa dikenakan di musim dingin. Belum lagi dengan jaket dan perlengkapan musim dingin. Inipun sudah membuat industry pakaian musim dingin berkembang pesat dan itu menambah majunya perekonomian suatu bangsa, termasuk di Rusia.

Kelima, Negara lain ikut "kecipratan" rezeki dengan adanya salju. Negara yang tak berlaju atau tak mengenal musim dingin di negara-negara tropis juga "kecipratan " rejeki adanya salju.

Misalnya, dengan mengekspor pakaian atau perlengkapan musim dingin. Makanya jangan heran, jaket dan perlengkapan musim dingin, termasuk sepatu bot musim dingin buatan negara kita, Indonesia, yang di ekpor ke Rusia. Jadi Indonesia pun istilahnya "kecipratan " rejeki musim dingin. Alhamdulillah.

Lalu apa lagi hikmah atau pelajaran yang bisa kita petik dari adanya musim dingin atau salju? Banyak, bisa anda tambahkan sendiri, terutama dari teman-teman yang juga berada di lintang tinggi, seperti di negara-negara Eropa lainnya, Amerika Utara, Australia dan lain-lain. Jadi benarkah Badai Pasti Berlalu? Benar, saya sudah membuktikannya bertahun-tahun. Alhamdulillah.

Moskow, 7 Februari 2018

Tepat 8 tahun menjadi kompasioner dan ini artikel ke 1201.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun