*Kita memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati, sungguh kita berhak atas kedamaian di dalam hati.
 *Keburukan bisa dibalas dengan keburukan , tapi sungguh besar balasan Allah, jika kita memilih memaafkan. Kau berhak atas kedamaian di hatimu. Kau jangan menangis, anak laki-laki tidak ada yang menangis.
 *Buka lembaran baru, tutup kembaran yang pernah tercoret. Jangan diungkit- ungkit lagi. Jangan ada tapi, tapi dan tapi. Tutup lembar yang tak menyenangkan itu.
 *Hidup ini ternyata dekat sekali dengan kematian. Tidak pernah ada yang tahu kapan maut akan menjemput.
 *Hidup adalah antrian panjang menunggu kematian. Semua makhluk bernyawa pasti mati.
 *Allah memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
 *Segala sesuatu yang kita anggap buruk, boleh jadi baik untuk kita. Sebaliknya, segala sesuatu yang kita anggap baik, boleh jadi amat buruk bagi kita.
 *Tiga cara mengobati duka lara:
 1. Kematian adalah takdir Allah yang terbaik.
 2. Biarkan waktu mengobati semua kesedihan.
 3. Lihat sesuatu dari kacamata yang berbeda.
 *Cinta itu ibarat bibit tanaman. Jika dia tumbuh di tanah yang subur, disiram dengan dipupuk pemahaman yang baik, dirawat dengan menjaga diri, maka tumbuhlah dia menjadi pohon yang berbuah lebat dan lezat.
 *Maka teruslah menjadi orang baik. Insya Allah, Allah sendiri yang akan menyingkapkan takdirnya. Kau siap menghadapi kenyataan apapun.
 *Menulis adalah salah satu cara terbaik menyebarkan pemahaman. Ketika kita bicara, hanya puluhan atau ratusan orang saja yang bisa mendengar. Kemudian hilang di telan waktu. Tapi tulisan, buku-buku, bisa dibaca oleh lebih banyak lagi, jangan lupa buku bisa abadi, terus diwariskan, dicetak kembali.