Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ini Rusia Bung! ( Bagian IV)

1 Desember 2015   09:26 Diperbarui: 1 Desember 2015   13:02 3769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Lapangan Merah, Moskwa (KOMPAS/ABUN SANDA)

Saya pernah menulis dengan judul: “Ini Rusia Bung!”, pada bagian pertama tertanggal 20 Agustus 2010, bagian kedua tertanggal 21 Agustus 2010, bagian ketiga tertanggal 8 Januari 2011, dan sekarang saya lanjutkan ke bagian empat, dengan judul yang sama, “Ini Rusia Bung!” Mengapa dilanjutkan? Ya apa lagi kalau bukan ada sesuatu yang menggelitik, apa lagi sekarang dunia sedang memantau sepak terjang Rusia di bawah pimpinan Presiden Pudin, eh salah, Presiden Putin, walau nama Pudin dan Putin hanya beda hurup tengahnya saja, hurup “D” dan “ T”, selebihnya beda nasib.

“Ini Rusia Bung!” Sebuah kalimat pendek, tapi membuat jelas apa yang terjadi atau paling tidak menghibur diri bagi orang yang pernah di Rusia bila mengalami hal-hal yang di luar dugaan dan di luar jangkauan pikiran orang Indonesia kebanyakan, mengapa? Ya karena memang unik alias aneh bin ajaib. Loh kok bisa? Ya bisa saja, apa yang tak bisa di Rusia? Semua boleh, kecuali yang dilarang. Mari kita mulai membicarakannya.

1. Uang berjalan di udara

Anda pernah mendengar uang berjalan di udara? Ini seperti omong kosong, tapi ini terjadi di Rusia. Orang boleh bilang, Rusia tak bisa dipercaya, tapi dalam kehidupan nyata dan ini terus terjadi sampai saat ini. Uang berjalan di udara maksudnya adalah gaya orang Rusia membeli tiket atau karcis bus kota atau Tremway melalui semacam mata rantai, di mana bila seorang penumpang duduk di belakang dan mau membeli tiket atau karcis pada supir, yang berada di depan, supir pun menjual tiket, karena biasanya di trem atau di bus kota di Rusia, tak pakai kondektur, ini Rusia Bung!

Lalu bagaimana dengan uang terbang tadi? Uang itu dititip ke penumpang di depannya, terus dilanjutkan ke penumpang lainnya sampai ke supir, dari supir tiket atau karcis pun berjalan di udara, lengkap dengan kembaliannya, tanpa berkurang satu rubel pun. Anda mungkin tak percaya, tapi itulah yang terjadi. Ternyata kejujuran tetap dipertahankan di Rusia.

Bayangkan atau bandingkan jika hal tersebut terjadi di bus kota Jakarta, saya pastikan uang tersebut hilang dan karcis bus tak didapat! Saya yakin Anda sependapat dengan saya. Coba itu, negaranya berasas Pancasila, tapi melatih kejujuran di dalam bus kota tak bisa terjadi. Padahal itu perkara yang kecil saja, kita belum bisa, apalagi kalau uangnya besar dan proyeknya raksasa, apa kata dunia! Susah memang melatih kejujuran di tengah carut-cemarutnya kehidupan.

2. Uang kembalian di gagang pintu rumah

Anda mungkin pernah bertransaksi atau berjual-beli dengan seseorang, kemudian barang yang Anda beli sudah Anda terima, dan uang pun sudah Anda serahkan kepada penjualnnya, namun uang kembaliannya belum Anda terima, apa yang terjadi? Bila di Indonesia mungkin, menunggu uang kembalian tersebut di tempat terjadinya transaksi tersebut. Nah di Rusia Anda boleh menunggu dan boleh juga Anda tinggalkan, nanti kembali lagi.

Namun jangan heran, bila Anda mendapatkan uang kembalian diletakkan di gagang pintu rumah Anda! Dan uang itu aman, tetap berada di tempatnya sampai Anda pulang selesai kerja, dan mendapatkan uang itu tetap di gagang pintu, di bagian luar rumah, tak ada yang mengambil, tak ada yang mencurinya! Ini Rusia Bung.

3. Ketika mabuk pintu rumah terbuka dan kunci tetap tergantung di pintu bagian luar

Wah kalau cerita tetang orang-orang mabuk di Rusia bisa panjang, dan ulahnya pun macam-macam. Ada yang naik di kap mobil orang, ada yang nyungsep di lapangan bersalju, ada joprak di lantai metro, ada yang jengkang di kursi panjang metro dan lain sebagainya. Anda mungkin sudah hapal benar dengan minuman keras dari Rusia, Vodka! Ya Vodka… boleh dibilang tak ada hari tanpa minum-minuman keras bagi orang Rusia, tentu yang bukan muslim. Bagi orang Rusia yang muslim, minum minuman keras tetap haram hukumnya, dan muslim Rusia tak meminum minuman keras tersebut.

Kembali ke mabuk, dan bila mabuk, yang terjadi adalah lupa diri, dan rumah pun tak sempat dikunci dan kuncinya tergantung di pintu, rumah terbuka lebar dan pemilik joprak di lantai. Dan rumah tetap aman. Ini Rusia Bung. Rusia yang digambarkan buruk di berita internasional, namun dalam keseharian banyak sekali kebaikan yang saya temukan.

Sekali lagi, bayangkan kalau itu terjadi di Jakarta, di komplek, rumah terbuka lebar-lebar, kunci tergantung di pintu bagian luar, dan yang punya rumah tergeletak di lantai karena mabuk, tak sadarkan diri, ya bisa dipastikan isi rumah akan disikat habis oleh pencuri. Jangankan rumah rumah terbuka lebar tersebut, rumah yang sudah digembok, sudah dikunci dan ada yang punya rumah di dalamnya, juga dalam keadaan sadar pun masih dicongkel pintunya, bahkan didobrak!

4. Menabung tanpa Bunga

Wah ini jangan cerita pada pemilik bank di Indonesia, bisa-bisa mereka menirunya. Mengapa? Karena menabung di sebagian besar bank di Rusia tanpa bunga, kalaupun ada bunganya sangat kecil, di bawah 5%. Jadi jangan mengharapkan Anda menabung lantas dapat bunga yang tinggi dan mendapat hadiah-hadiah dengan hasil undian yang diberikan pihak bank. Bahkan Anda dikenakan biaya tiap bulannya ketika Anda menabung di bank di Rusia, besar kecilnya tergantung pada besar-kecilnya simpanan Anda. Ini Rusia Bung.

5. Menghitung uang dan menulisnya pada uang tersebut

Anda mungkin heran membaca judul kelima tersebut, kok menghitung sejumlah uang dan kemudian menulisnya pada mata uang tersebut. Ini Rusia Bung. Jadi Anda jangan heran bila memegang uang rubel atau dollar di Rusia yang pada lembaran kertas tersebut tertulis angka sejumlah uang, entah ditulis dengan pulpen atau pinsil. Misalnya kasir sedang menghitung uang secara manual, lalu karena jumlahnya banyak, diberhenti sebentar dan menulis dengan santainya di mata uang yang sedang dihitungnya, seperti 100.000 rubel.

Atau kadang-kadang Anda akan temukan kata-kata atau tanda tangan, dan itu bukan tanda tangannya gubernur Bank Central Rusia, tapi tangan orang-orang iseng. Jadi selain uang yang bisa lecek, ketekut-tekuk, dan tetap laku ditukarkan uang dollarnya pada rubel, hal tersebut tak akan diterima oleh bank-bank di Indonesia. Kalaupun diterima, nilai tukarnya direndahkan!

Alasannya, kata pihak bank-bank di Indonesia, karena ini jual-beli uang, yang diterima uang yang bagus, tidak berlipat, tidak patah-patah, tidak lecek, tidak ada tulisan tangan dan lain sebagainya. Itu di Indonesia, di Rusia no problem! Ini Rusia Bung, dollar lecek pun masih bisa ditukar dan nilainya tak berkurang.

Ini Rusia Bung, pesawat-pesawat super canggih pun dimuseumkan. Dokumen pribadi

Wah masih banyak cerita tentang Ini Rusia Bung, lain kali aja dilanjutkan, ke bagian kelima dan seterusnya. Kepanjangan kalau ditulis seluruhnya pada satu kesempatan. Makin panjang tulisannya, makin sedikit yang baca, karena pembacanya bosen! Apalagi kalau yang nulisnya 4L, lu lagi-lu lagi.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun