3. Ketika mabuk pintu rumah terbuka dan kunci tetap tergantung di pintu bagian luar
Wah kalau cerita tetang orang-orang mabuk di Rusia bisa panjang, dan ulahnya pun macam-macam. Ada yang naik di kap mobil orang, ada yang nyungsep di lapangan bersalju, ada joprak di lantai metro, ada yang jengkang di kursi panjang metro dan lain sebagainya. Anda mungkin sudah hapal benar dengan minuman keras dari Rusia, Vodka! Ya Vodka… boleh dibilang tak ada hari tanpa minum-minuman keras bagi orang Rusia, tentu yang bukan muslim. Bagi orang Rusia yang muslim, minum minuman keras tetap haram hukumnya, dan muslim Rusia tak meminum minuman keras tersebut.
Kembali ke mabuk, dan bila mabuk, yang terjadi adalah lupa diri, dan rumah pun tak sempat dikunci dan kuncinya tergantung di pintu, rumah terbuka lebar dan pemilik joprak di lantai. Dan rumah tetap aman. Ini Rusia Bung. Rusia yang digambarkan buruk di berita internasional, namun dalam keseharian banyak sekali kebaikan yang saya temukan.
Sekali lagi, bayangkan kalau itu terjadi di Jakarta, di komplek, rumah terbuka lebar-lebar, kunci tergantung di pintu bagian luar, dan yang punya rumah tergeletak di lantai karena mabuk, tak sadarkan diri, ya bisa dipastikan isi rumah akan disikat habis oleh pencuri. Jangankan rumah rumah terbuka lebar tersebut, rumah yang sudah digembok, sudah dikunci dan ada yang punya rumah di dalamnya, juga dalam keadaan sadar pun masih dicongkel pintunya, bahkan didobrak!
4. Menabung tanpa Bunga
Wah ini jangan cerita pada pemilik bank di Indonesia, bisa-bisa mereka menirunya. Mengapa? Karena menabung di sebagian besar bank di Rusia tanpa bunga, kalaupun ada bunganya sangat kecil, di bawah 5%. Jadi jangan mengharapkan Anda menabung lantas dapat bunga yang tinggi dan mendapat hadiah-hadiah dengan hasil undian yang diberikan pihak bank. Bahkan Anda dikenakan biaya tiap bulannya ketika Anda menabung di bank di Rusia, besar kecilnya tergantung pada besar-kecilnya simpanan Anda. Ini Rusia Bung.
5. Menghitung uang dan menulisnya pada uang tersebut
Anda mungkin heran membaca judul kelima tersebut, kok menghitung sejumlah uang dan kemudian menulisnya pada mata uang tersebut. Ini Rusia Bung. Jadi Anda jangan heran bila memegang uang rubel atau dollar di Rusia yang pada lembaran kertas tersebut tertulis angka sejumlah uang, entah ditulis dengan pulpen atau pinsil. Misalnya kasir sedang menghitung uang secara manual, lalu karena jumlahnya banyak, diberhenti sebentar dan menulis dengan santainya di mata uang yang sedang dihitungnya, seperti 100.000 rubel.
Atau kadang-kadang Anda akan temukan kata-kata atau tanda tangan, dan itu bukan tanda tangannya gubernur Bank Central Rusia, tapi tangan orang-orang iseng. Jadi selain uang yang bisa lecek, ketekut-tekuk, dan tetap laku ditukarkan uang dollarnya pada rubel, hal tersebut tak akan diterima oleh bank-bank di Indonesia. Kalaupun diterima, nilai tukarnya direndahkan!
Alasannya, kata pihak bank-bank di Indonesia, karena ini jual-beli uang, yang diterima uang yang bagus, tidak berlipat, tidak patah-patah, tidak lecek, tidak ada tulisan tangan dan lain sebagainya. Itu di Indonesia, di Rusia no problem! Ini Rusia Bung, dollar lecek pun masih bisa ditukar dan nilainya tak berkurang.