Ada jawaban yang menarik dari Iran, ketika itu Presidennya Ahmad Dinedjad berkata: " Kalau nuklir ini baik, mengapa negara kami tak boleh memilikinya, lalu kalau nuklir init buruk mengapa Anda memelikinya?" Logika yang tak terbantahkan dan tak dijawab oleh AS dan sekutunya. Bahkan dengan minjam "tangan" PBB, AS dan sekutunya terus saja menghalangi agar Iran tak punya nuklir, walau hanya untuk damai, apa lagi kalau dinyatakan untuk pertahanan, jelas akan dilarang!
Dengan belajar dari Iran, untuk membangun proyek nuklir, Indonesia mestinya terus saja membangun proyek tersebut untuk perdamaian, sukur-sukur untuk pertahanan. Jika Indonesia punya nuklir, Indonesia akan disegani dan negara lain yang akan mengekpansi Indonesia akan mikir ribuan kali!
Kedua, Indonesia haru mempunya pimpinan disegala sektor, Â yang amanah, jujur, berani, tegas dan tidak korup. Ini memang syarat yang berat, tapi kalau pimpinan dari tingkat paling kecil di RT sampai ke Presiden, yakinlah negara ini akan lebih cepat menjadi negara besar yang sesungguhnya dan akan disegani oleh negara-negara lain. Karena Indonesia akan menjadi contoh yang bagus kalau para pemimpinnya benar-benar bekerja untuk yang dipimpinnnya yaitu rakyat banyak, bukan untuk kekayaan diri sendiri, keluarga dan golongannya saja.
Pemimpin yang amanah, jujur, berani,tegas dan tidak korup, biasanya adalah pemimpin yang pola hidupnya sederhana, benar-benar sederhana, bukan karena pencitraan ingin disebut sebagai orang yang sederhana, tapi memang benar-benar tingkah laku dan pola hidupnya dalam keseharian benar-benar sederhana. Baginya yang penting rakyat sejehtera, aman dan tentram. Tujuan hidupnya benar-benar untuk rakyatnya, yang dipikirkan untuk mensejahterakan rakyat, bukan membela partainya masing-masing! Apa lagi kalau sudah menjadi pejabat publik, rakyat adalah segalanya, fokus pikirannya adalah rakyat, bukan yang lain, makanya pimpin yang amanah tak akan korupsi, karena kasihan dengan rakyat kalau pimimpinya korup!
Ketiga, Indonesia harus punya rakyat yang tahan banting, yang tidak mudah berkeluh kesah, yang berani berkata "tidak" bagi pemipin yang korup. Rakyat yang punya jiwa patroit, yang cinta kepada tanah airnya. Dan bangga dengan tanah airnya. Tidak pesimis, selalu optimis dan punya jiwa yang kuat menghadapi segala rintangan, cobaan, ujian, hinaan, caci maki dan pikiran negatif lainnnya. Rakyat yang berjiwa bersih, sehingga tidak mudah terkontaminasi terhadap bujukan atau rayuan gombal para polikus!
Rakyat pemberani, optimis tak takut segala macam rintangan, cobaan dan ujian akan selalu bergerak ke depan, berpikiran maju dan tak mudah tergoyahkan segala hal yang bersipat negatif. Berjuang dan rela menyingsikan lengan baju untuk berkiprah membangun negari, walau hanya kecil yang dilakukan, apa kalau mampu melakukan yang besar, kuat dan sangat bernilai bagi kemajuan bangsa. Tak ada kata menyerah, tak kata putus asa dan binasa!
Keempat, teknologi, komunikasi dan informasi yang harus dikuasai bangsa ini, agar tidak tertipu oleh berita-berita yang tak bersahabat, berita bohong yang dicekoki dunia! Dengan menguasai teknologi, komunikasi dan informasi dalam arti seluas-seluasnya, maka Indonesia untuk mengiklakan diri sendiripun tak perlu menggunakan TV-TV asing, TV Indonesia mampu menjangkau ke seluruh dunia! Dan dengan demikian bahasa Indonesiapun akan mendunia. Dengan demikian Indonesia akan menjadi salah satu negara yang bukan hanya dikenal dunia, tapi menjadi tempat yang menjadi gaya tarik untuk dikunjungi, dengan demikian pariwisatapun akan maju dengan pesatnya, karena dengan TV Indonesia yang terpancar ke seluruh dunia akan menjadi iklan gratis bagi Indonesia sendiri, dan Indonesia tak perlu repot-repot membayar iklan pada stasiun TV-TV asing.
Orang bilang abad 21 ini dan abad-abad mendatang adalah era teknologi, informasi dan komunikasi. Lihat saja sekarang di dunia media sosial, begitu banyak sarana yang memudahkan komunikasi dan informasi ke seluruh dunia dengan teknoligi canggih. Mungkin di abad-abad mendatang orang tak perlu lagi berkomunikasi dengan memencet tombol  di HP atau di komputer, laptop, gadjet dan lain sebagainya. Cukup melalui kacamata yang dipakainya, langsung bicara dan tersambung kesemua jaringan di dunia!
Orang tak lagi perlu ke perpustakaan untuk membaca buku, karena di kacamata saja sudah tersimpan berjuta-juta informasi yang siap baca kapan saja. Atau cukup membaca di jam tangan yang dipakainya! Dengan menguasai teknologi, komunikasi dan informasi Indonesia akan menjadi negara besar dan sejajar dengan negara besar lainnya. Lalu kapan terwsujud? Ini dia masalahnya. Namun jangan lupa, tiada masalah yang tak terpecahkan, setiap masalah ada solusinya.
Kelima, seluruh bangsa ini mau berbuat sesuatu, sekecil apapun dengan potensi masing-masing. Dan tidak saling menjegal bila potensi terus berkembang, bukan dihalangi tapi dukung, bukan dicaci dan dihina, tapi dibantu. Potensi setiap orang jelas beda, ini memang sengaja diciptakanNya, agar manusia saling mengisi kekurangan masing-masing, karena manusia tidak pernah bisa sempurna, pasti ada saja kekuarangan, kesalahan atau kekhilafan, nah dengan adanya kerjasama yang kuat kekuarang-keurangan tersebut di isi atau diperbaiki oleh yang lainnya. Sekali bukan kekurangan itu justru menjadi bahan hinaan atau cacimaki. Mari terus bahu membahu demi kamajuan bangsa ini, bangsa Indonesia yang benar-benar merdeka dalam arti yang sesungguhnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H