ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”
3. Berdo’a
Ada doa yang diajarkan Rasulullah SAW :
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamaMu” (HR.Ahmad)
4. Selalu berusaha menempatkan diri berada pada lingkungan yang baik
Karena kita sebagai manusia terkadang tidak menyadari atau bahkan tidak mengetahui penyakit-penyakit hati yang sebetulnya ada pada diri sendiri. Maka disini peran lingkungan atau circle yang positif sangat dibutuhkan. Memilih teman yang baik sehingga dapat saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
5. Muhasabah Diri
Selalu menyadari bahwa diri kita tidak sempurna dan harus memiliki prinsip hari ini harus lebih baik dari pada kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.
Dengan demikian, wajar saja jika kita sebagai manusia merasakan naik turunnya iman. Terkadang bersemangat dalam ibadah namun di lain hari merasa malas. Karena disana terdapat peran qalbu yang memiliki sifat senantiasa terbolak balik atau tidak konsisten. Walaupun begitu, kita harus berusaha mengendalikan qalbu kita pada kebaikan. dengan melakukan upaya-upaya diatas. Semoga Allah senantiasa menetapkan qalbu kita kembali kepada qalbun salim. Aamiin..