Siswa memperoleh kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kritis selain belajar matematika melalui diskusi kelompok dan proyek kooperatif. Hal ini sejalan dengan Kuraesin (2022), yang menemukan bahwa pengajaran berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa sekolah dasar secara signifikan, menunjukkan bagaimana pendekatan ini mendorong tumbuhnya sikap mandiri selama proses pembelajaran.
 Pentingnya menggunakan matematika untuk membantu siswa mengembangkan sikap mandiri sehingga mereka dapat menghadapi tantangan di masa depan. Menjadi pembelajar mandiri berarti memiliki rasa ingin tahu seumur hidup, mampu mengubah waktu dengan mudah, dan memiliki keterampilan pemecahan masalah dan penerapan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
 Tujuannya untuk memperjelas nilai pola pikir mandiri dalam belajar, serta metode pembelajaran yang menumbuhkannya. Dijelaskan pula bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan pola pikir mandiri dan bagaimana matematika menjadi media untuk mewujudkannya..Â
Tujuan lainnya untuk mengeksplorasi bagaimana mendorong sikap mandiri pada siswa sekolah dasar  melalui Mata Pelajaran Matematika dengan mengajar sesuai Kurikulum Merdeka.
Tujuan yang sudah dipaparkan tersebut menyebutkan pentingnya sikap mandiri dalam pembelajaran. Sikap mandiri merupakan kualitas yang sangat penting dalam pendidikan, terutama bagi siswa SD yang sedang berada di fase perkembangan keterampilan sosial dan emosional.Â
Menurut Santrock (2018), sikap mandiri membantu siswa untuk mengembangkan rasa tanggung jawab dan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat. Hal ini sangat relevan dalam pembelajaran matematika, di mana siswa didorong untuk berpikir kritis dan menemukan solusi dari berbagai masalah.
Selain pentingnya sikap mandiri, matematika juga sebagai media pengembangan sikap mandiri. Pelajaran matematika menawarkan banyak kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan sikap mandiri.Â
Melalui pembelajaran yang berbasis masalah dan proyek, siswa dapat diajak untuk melakukan eksplorasi konsep secara mandiri. Misalnya, dalam kurikulum merdeka, guru dapat memberikan tugas proyek yang mendorong siswa untuk mencari solusi dari masalah matematika yang dihadapi, sehingga mereka belajar untuk berpikir dan bertindak secara mandiri (Kemendikbud, 2021).Â
Ada juga metode pembelajaran yang mendukung sikap mandiri. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, metode pembelajaran yang berfokus pada aktivitas kreatif dan kolaboratif sangat mendukung pengembangan sikap mandiri.Â
Misalnya, menggunakan pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah matematika secara bersama-sama. Siswa belajar untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan mendiskusikan ide-ide mereka, yang pada gilirannya meningkatkan rasa percaya diri serta kemandirian mereka melalui metode ini (Nisa, 2022).
Penggunaan metode ini tentunya juga memerlukan teknologi dalam pengembangan sikap mandiri saat ini, teknologi juga berperan penting dalam pengembangan sikap mandiri siswa. Penggunaan aplikasi dan platform pembelajaran interaktif memungkinkan siswa untuk belajar matematika dengan cara yang lebih menyenangkan dan mandiri. Siswa dapat menyelidiki materi matematika sesuai kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri dengan memiliki akses ke berbagai sumber belajar. (Sari, 2021).