Mohon tunggu...
viori wahidpa
viori wahidpa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Unemployed student

Loves nature, photograph, fashion, foods and drinks. Dreaming to have that slow living kind of life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Massa: Jembatan antara Manfaat dan Kritikan Kapitalisme

28 Oktober 2024   13:47 Diperbarui: 28 Oktober 2024   13:54 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Post-Modernisme: Membongkar Narasi Dominan

Gerakan post-modernisme memberikan kritik yang lebih dalam terhadap media massa dan struktur kapitalisme yang menopangnya. Pemikir post-modern seperti Michel Foucault dan Jean-Franois Lyotard menantang narasi besar (grand narratives) yang didukung oleh media massa. Dalam pandangan mereka, media adalah alat yang digunakan oleh kekuatan dominan untuk menyebarkan narasi yang melanggengkan kekuasaan mereka. Foucault, misalnya, berbicara tentang hubungan antara pengetahuan dan kekuasaan, di mana media menjadi aktor kunci dalam memproduksi pengetahuan yang menguntungkan kekuatan politik dan ekonomi tertentu.

Dalam hal ini, post-modernisme melihat media sosial sebagai ruang yang lebih cair dan terbuka untuk narasi alternatif. Namun, media sosial juga tidak sepenuhnya bebas dari pengaruh kapitalisme. Dominasi perusahaan teknologi besar dalam mengontrol arus informasi dan data pengguna menunjukkan bahwa meskipun platform ini menawarkan kebebasan berpendapat, mereka tetap beroperasi dalam kerangka kapitalisme global.

Menyeimbangkan Peran Media

Tidak bisa dipungkiri, media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Di satu sisi, ia menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kesadaran, menyebarkan informasi, dan membuka ruang bagi diskusi publik. Namun, di sisi lain, dominasi kekuatan kapitalis dalam struktur media massa global menimbulkan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menyeimbangkan kekuatan ini, termasuk dengan memperkuat peran media independen dan komunitas, serta mendorong literasi media yang lebih baik di kalangan masyarakat.

Dalam era post-modern ini, peran masyarakat sangat sangat diperlukan. Dengan memahami bagaimana media bekerja dan siapa yang mengendalikan arus informasi, masyarakat dapat menjadi konsumen media yang lebih cerdas dan kritis. Pada akhirnya, media yang ideal adalah media yang tidak hanya mengabdi pada kepentingan ekonomi segelintir orang, tetapi juga mampu menjadi ruang demokratis bagi semua lapisan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun