Mohon tunggu...
Inovasi

Gali Kepribadian Anak dengan 5S

19 Februari 2016   14:48 Diperbarui: 19 Februari 2016   15:00 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6.      Benci

Sifat benci tidak luput dari manusia. Bagi anak-anak benci merupakan hal yang tidak serius. Artinya jikalah anak kecil bertengkar dan tidak suka dengan temannya, maka pada suatu saat nanti anak tersebut akan kembali baik lagi dengan temannya. Mereka akan menjadi akur dan bermain bersama-bersama kembali. Benci menjadikan kita ,menjadi dendam dan melakukan permusuhan. Permusuhan sendiri pada pandangan agama, sangatlah dibenci oleh Allah SWT. Jikalah kita benci kepada sesama umat maka kita akan mendapatkan dosa dan laknat dari Sang Maha Kuasa.

7.      Kagum

Sifat kagum atau emosional kagum ini sering kita rasakan dan alami saat kita melihat sesuatu yang lebih dari kita. Kagum akan mengembangkan pemikiran kita menjadi kreativ dalam segala hal. Misalnya dengan seni. Jika kita merasa kagum dengan segala hal yang ada pada sekelilingku maka kita akan berfikir ingin seperti dia. Akan tetapi ada emosional yang menjadikan kagum bersifat negative. Kita bisa menjadi iri hati pada segala hal yang kiat inginkan.

8.      Menyesal

Kita sering sekali merasakan suatu penyesalan ketika kita melakukan sesuatu. Akan tetapi pekerjaan tersebut hanya menjadikan kita tidak fleksibel. Artinta kita melakukan sesuatu dengan sia-sia tidak ada hasilnya. Hasil yang kita peroleh hanyalah sebuah penyesalan. Jika kita mengalami penyesalan maka kita akan menjadi apatisme dan taubat. Kita tidak akan melakukan sesuatu hal tersebut pada kedua kalinya. Is everything that something wrong can be true if we has experiment in our self.

9.      Sedih

Rasa sedih sering kita rasakan pada saat kita masih kecil, remaja maupun orang dewasa. Kita sering sedih jikalah ada seseorang atau suatu hal yang mungkin kita rasakan tidak dapat dimiliki. Sedih berpusat pada sebuah pemikiran. Pemikiran-pemikiran yang ada kembali pada satu titik pusat tertentu dalam suatu emosioanal. Emosional tersebut menjadikan kita frustasi dan putus asa.

Itulah emosioanal-emosional yang ada pada manusia sesungguhnya. Pada masa anak usia dini, pada masa remaja, dan masa tua. Pada mulanya anak-anak memiliki emosionla yang labil. Kita sebagai orangtua haruslah selalu membimbing dan memberikan stimulus kepada anak didik kita. Anak usia dini kita ajarkan berbagai ilmu pengetahuan yang nantinya akan mengeluarkan sebuah emosional. Emosional yang nantinya akan mengembangkan tingkat kepribadian anak. ada 5 cara yang harus ditanamkan anak sejak dini. 5 cara tersebut adalah 5 S: Salam, Sapa, Senyum, Sopan, santun. Maka dari itu haruslah kita gali 5 S kepada anak didik kita, agar mereka selalu menjadi orang yang berbudi luhur dan memiliki akhlak yang mulia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun