Kepribadian anak usia dini memiliki emosional yang sangat labil. Ada beberapa emosional pada anak usia dini, emosional tersebut datang dari pemikiran mereka, dan kognitif mereka. Semua manusia menggunakan pemikirannya untuk melakukan suatu pekerjaan. Pekerjaan tersebut harus menggunakan berbagai pemikiran. Pemikiran-pemikiran tersebut memacu pada system emosional anak usia dini. Telah kita ketahui bahwasannya emosional pada umumnya terbagi menjadi Sembilan. Â Emosional tersebut adalah
1.     Takut.
Takut menjadikan kita merasa cemas/kecil hati. Jikalah teman-teman sekalian merasakan takut, maka pemikiran yang ada pada otak teman-teman akan mengalami cemas/kecil hati. Jikalah kita merasakan suatu cemas dan berkecil hati dalam segala hal yang ada pada lingkungan kita, maka kita harus melakukan peperangan dengan rasa takut.
2.     Berharap
Berharap menjadikan kita merasa kita ingin bangkit dalam sebuah kegagalan. Emosional ini dapat menjadikan kita sebagai generasi muda yang berikhtiar tinggi dan selalu optimis pada segala hal. Optimis untuk mendapatkan kesuksesan yang ada pada masa depan kita. Suatu harapan muncul apabila kita ingin menjadikan suatu hal yang kita inginkan ada untuk kita.
3.     Marah
Marah menjadikan kita berprilaku menjadi buruk, marah menjadikan kita bingung dan rusak dalam segala hal. Marah biasanya sifat yang labil bagi para anak-anak dan remaja.
4.     Cinta
Rasa cinta adalah rasa yang sangat nyaman dan tentram bila di rasakan. Jikalah kita merasakan cinta maka kita akan bahagia dan akan selalu melimpahkan rasa kasih dan sayang kepada orang yang kita cintai. Cinta bisa mengubah segala hal menjadi bintang yang sangat bagus. Cinta menjadikan kita setia kepada orang yang kita cintai, itulah cinta yang diberikan oleh Allah untuk Umatnya.
5.     Keinginan
Emosional yang satu ini adalah emosioanal yang positif ada pada setiap manusia. Keinginan menjadikan kita merasa butuh akan sesuatu hal yang kita inginkan. Akan tetapi ada dampak negative pada sifat manusia ketika ia sedang merasa ingin dengan apa yang temannya miliki. Dampaknya akan merasakan serakah atas apa yang mereka dapatkan. Sifat manusia tidak lepas dari nafsu. Begitu juga dengan anak kecil. Jikalah anak kecil menginginkan sesuatu maka dia tidak akan merasa cukup akan sesuatu yang ia miliki.
6.     Benci
Sifat benci tidak luput dari manusia. Bagi anak-anak benci merupakan hal yang tidak serius. Artinya jikalah anak kecil bertengkar dan tidak suka dengan temannya, maka pada suatu saat nanti anak tersebut akan kembali baik lagi dengan temannya. Mereka akan menjadi akur dan bermain bersama-bersama kembali. Benci menjadikan kita ,menjadi dendam dan melakukan permusuhan. Permusuhan sendiri pada pandangan agama, sangatlah dibenci oleh Allah SWT. Jikalah kita benci kepada sesama umat maka kita akan mendapatkan dosa dan laknat dari Sang Maha Kuasa.
7.     Kagum
Sifat kagum atau emosional kagum ini sering kita rasakan dan alami saat kita melihat sesuatu yang lebih dari kita. Kagum akan mengembangkan pemikiran kita menjadi kreativ dalam segala hal. Misalnya dengan seni. Jika kita merasa kagum dengan segala hal yang ada pada sekelilingku maka kita akan berfikir ingin seperti dia. Akan tetapi ada emosional yang menjadikan kagum bersifat negative. Kita bisa menjadi iri hati pada segala hal yang kiat inginkan.
8.     Menyesal
Kita sering sekali merasakan suatu penyesalan ketika kita melakukan sesuatu. Akan tetapi pekerjaan tersebut hanya menjadikan kita tidak fleksibel. Artinta kita melakukan sesuatu dengan sia-sia tidak ada hasilnya. Hasil yang kita peroleh hanyalah sebuah penyesalan. Jika kita mengalami penyesalan maka kita akan menjadi apatisme dan taubat. Kita tidak akan melakukan sesuatu hal tersebut pada kedua kalinya. Is everything that something wrong can be true if we has experiment in our self.
9.     Sedih
Rasa sedih sering kita rasakan pada saat kita masih kecil, remaja maupun orang dewasa. Kita sering sedih jikalah ada seseorang atau suatu hal yang mungkin kita rasakan tidak dapat dimiliki. Sedih berpusat pada sebuah pemikiran. Pemikiran-pemikiran yang ada kembali pada satu titik pusat tertentu dalam suatu emosioanal. Emosional tersebut menjadikan kita frustasi dan putus asa.
Itulah emosioanal-emosional yang ada pada manusia sesungguhnya. Pada masa anak usia dini, pada masa remaja, dan masa tua. Pada mulanya anak-anak memiliki emosionla yang labil. Kita sebagai orangtua haruslah selalu membimbing dan memberikan stimulus kepada anak didik kita. Anak usia dini kita ajarkan berbagai ilmu pengetahuan yang nantinya akan mengeluarkan sebuah emosional. Emosional yang nantinya akan mengembangkan tingkat kepribadian anak. ada 5 cara yang harus ditanamkan anak sejak dini. 5 cara tersebut adalah 5 S: Salam, Sapa, Senyum, Sopan, santun. Maka dari itu haruslah kita gali 5 S kepada anak didik kita, agar mereka selalu menjadi orang yang berbudi luhur dan memiliki akhlak yang mulia.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI