Mohon tunggu...
Viona Agustin
Viona Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ciptakan Komunikasi Interpersonal yang Efektif: Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi Interpersonal

6 Januari 2025   21:42 Diperbarui: 6 Januari 2025   21:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkah kalian merasa pesan yang kalian sampaikan tidak dipahami oleh orang lain? Atau bahkan, malah timbul kesalahpahaman yang justru menimbulkan masalah? Jika iya, kalian tidak sendirian. Hambatan komunikasi interpersonal adalah masalah yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi adalah salah satu aspek dalam kehidupan yang tidak mungkin terlewatkan. Setiap hari kita pasti melakukan komunikasi. Salah satunya yaitu komunikasi interpersonal.

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang penyampaian pesannya dilakukan oleh satu orang dan pesan tersebut diterima oleh orang lain, sehingga pesan tersebut sampai kepada penerima pesan dan penerima dapat memberikan umpan balik. Komunikasi interpersonal ini bersifat spontan dan tidak diatur secara formal. Komunikasi interpersonal terjadi setidaknya oleh dua orang, dan pemberian umpan balik mengenai pesan yang disampaikan. Komunikasi antarpribadi dapat bersifat langsung (tatap muka) atau tidak langsung.

Komunikasi interpersonal efektif bila pengirim dan penerima mempunyai keinginan untuk terbuka dalam melakukan komunikasi. Kualitas keterbukaan setidaknya mengacu pada tiga aspek komunikasi interpersonal, yaitu keterbukaan komunikator terhadap komunikator dan sebaliknya kesediaan komunikator untuk dengan jujur menerima pesan yang akan disampaikan, mengakui perasaan dan pikirannya, serta bertanggung jawab terhadap komunikasi yang dilakukan. Komunikan dan komunikator yang malakukan komunikasi perlu memiliki empati, yaitu kemampuan mengenali apa yang dirasakan oleh orang lain. Selain itu, komunikasi interpersonal yang efektif juga memerlukan sikap kooperatif. Sebab komunikasi terbuka dan empati tidak bisa terjadi dalam suasana yang tidak mendukung.

Berbicara mengenai komunikasi, memang setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Meskipun terdapat perbedaan, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila komunikator dan komunikator memiliki kesetaraan pemahaman satu sama lain. Artinya, ketika komunikasi interpersonal dilakukan dengan kesetaraan, maka perbedaan pendapat dipandang bukan sebagai peluang untuk merendahkan pihak lain, namun sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada. Atas dasar kesamaan atau identitas menerima pihak lain.

Namun, tidak jarang terdapat hambatan komunikasi dalam komunikasi interpersonal, jika tidak dilakukan pendekatan yang tepat dalam prosesnya dapat menimbulkan konflik. Pendekatan ini didasarkan pada kemampuan mendengarkan, menerima, mengolah, dan memahami pesan. Hambatan akan selalu terjadi jika kurang memiliki kemampuan mendengarkan, tidak dapat memahami sudut pandang, dan tidak dapat memahami isi pesan yang disampaikan. Hambatan komunikasi merupakan salah satu hal yang mungkin saja terjadi dalam proses komunikasi. Hal ini dikarenakan terjadinya hambatan akan menghalangi pengiriman atau penerimaan pesan yang disampaikan. Pengaruh hambatan mempunyai dampak yang cukup besar terhadap komunikasi yang dilakukan.

Hambatan interpersonal adalah kondisi yang menghambat kelancaran komunikasi antara dua orang atau lebih. Dalam beberapa kasus, hambatan komunikasi yang terjadi akibat isyarat verbal atau non-verbal yang tidak disengaja . Seperti salah menafsirkan ekspresi wajah atau pilihan kata seseorang dan membentuk opini berdasarkan kesalahpahaman tersebut. Di lain waktu, konflik berkembang hanya karena orang mengekspresikan diri mereka secara berbeda.

Berikut beberapa hambatan yang sering terjadi dalam komunikasi interpersonal, yaitu

1. Perbedaan Bahasa dan Budaya

Perbedaan bahasa merupakan salah satu hambatan yang paling umum. Hal ini dikarenakan komunikasi bergantung pada aspek komunikasi non-verbal. Namun, perbedaan bahasa tidak hanya terjadi ketika komunikator atau komunikan memiliki bahasa yang berbeda. Perbedaan bahasa juga dapat terjadi ketika komunikator dan komunikan menggunakan akronim, jargon, dan bahasa gaul yang tidak dapat dipahami oleh lawan bicara.

2. Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat berupa komunikasi nonverbal atau keterbatasan fisik seseorang. Bagi sebagian orang yang terbiasa melakukan kontak fisik dalam berkomunikasi dengan orang lain, sentuhan kecil yang membuat mereka merasa terikat dengan orang lain tentu bisa menimbulkan rasa kehilangan jika tidak mampu. Contoh, orang tua dan anak mengatakan bahwa biasanya ibunya yang melakukan sentuhan kecil kepada anaknya saat berkomunikasi adalah tanda kasih sayang. Misalnya, dalam situasi ini, anak sedang belajar di luar kota dan tidak bisa berkomunikasi secara langsung (tatap muka). Meski bisa berkomunikasi melalui video call, tetapi tidak bisa memberikan sentuhan kecil. Namun, ibunya dapat memanfaatkan aspek bahasa tubuh lainnya, melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang terlihat jelas (saat menggunakan video call) untuk meminimalisir gangguan yang terjadi.

3. Hambatan Emosional dan Psikologis

Emosi dan kondisi psikologis seseorang dapat memengaruhi cara berkomunikasinya dengan orang lain. Stres, kecemasan, dan emosi lainnya dapat mengubah cara seseorang menafsirkan pesan. Misalnya, seseorang yang merasa cemas dapat salah menafsirkan pernyataan netral sebagai pernyataan negatif, yang menyebabkan konflik atau kesalahpahaman yang tidak perlu.

4. Hambatan Proses

Hambatan yang terjadi pada proses komunikasi yang diakukan. Dalam situasi komunikasi secara tidak langsung, contohnya pada saat kita melakukan video call dengan orang lain. Meskipun bertatap muka terkadang koneksi atau sinyal provider internet terkadang membuat video call tidak berjalan lancar, sehingga pada saat membicarakan hal-hal yang penting, video menjadi terputus-putus suaranya ataupun gambarnya tidak jelas sehingga membuat pesan yang disampaikan tidak dapat diterima dengn baik.

5. Gangguan Lingkungan

Hambatan ini terjadi ketika komunikasi yang dilakukan di tempat yang kurang mendukung. Misalnya melakukan komunikasi di pinggir jalan yang ramai sehingga suara lawan bicara kurang terdengar, atau ketika hujan deras dan diselingi oleh suara petir akhirnya pesan yang ingin disampaikan komunikan ataupun komunikator akan terganggu dan bisa menimbulkan kesalahpahaman karena pesan yang diterima tidak jelas.

Dari beberapa hambatan tersebut, kita dapat mengatasinya dengan beberapa cara agar komunikasi yang dilakukan efektif dan meminimalisir terjadinya hambatan. Diantaranya yaitu:

1. Gunakan kata-kata atau bahasa yang mudah dipahami, saat menggunakan jargon atau bahasa gaul, itu dapat membuat orang lain sulit memahami. Hal ini dapat menyebabkan banyak konflik saat komunikasi tersebut berlangsung. Solusi terbaik untuk menghindari kesalahpahaman adalah dengan menggunakan kata-kata atau istilah yang mudah dipahami. Dengan melakukan itu dapat membuat proses komunikasi menjadi lebih efektif.

2. Lakukan bahasa tubuh yang netral, isyarat non-verbal pada umumnya bersifat bawah sadar, namun isyarat tersebut dapat berbicara lebih keras daripada kata-kata. Sebelum memulai komunikasi, perhatikan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata. Sebagai contoh komunikan atau komunikator dapat menggunakan gerakan tangan untuk menunjukkan antusiasme. Lalu, pasang wajah dengan senyuman.

3. Gunakan empati untuk memahami orang lain, empati membantu memahami kebutuhan orang lain, tanpa harus bertanya kepadanya apa yang sedang terjadi. Inilah sebabnya mengapa empati merupakan aspek penting dari komunikasi yang efektif. Mampu memahami konteks emosional saat pesan disampaikan dapat membantu mengatasi hambatan emosional dan psikologis yang mungkin muncul. Ini melibatkan pemahaman perasaan dan sudut pandang orang lain dan mempertimbangkannya.

4. Carilah tempat dengan jaringan internet yang baik. Gunakan perangkat dengan provider yang mendukung.

5. Lakukan komunikasi di tempat yang nyaman, hindari tempat yang ramai dan bising. Karena akan menimbulkan kesalahpahaman penerimaan pesan. Jika ada hal yang kurang jelas dapat ditanyakan kembali, jangan berasumsi sendiri. Mengajukan pertanyaan memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dipahami, mengurangi kemungkinan kebingungan, dan memberi orang lain kesempatan untuk memperbaiki jika terjadi kesalahpahaman.

Dengan demikian, hambatan itu sudah pasti ada saat sedang melakukan komunikasi interpersonal. Tetapi, kita dapat meminimalisir hal tersebut dengan beberapa cara. Agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima dan komunikasi yang dilakukan terjalin dengan efektif.

Baca berita menarik lainnya pada laman https://bk.fip.unesa.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun