Mohon tunggu...
Viona Chrestella
Viona Chrestella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seorang Mahasiswi aktif Telkom University agkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menhir di Indonesia: Jejak Megalitik dan Warisan Kebudayaan yang Hidup

15 November 2023   13:40 Diperbarui: 15 November 2023   13:51 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Manusia, alam, dan alam memberikan banyak banyak bentuk dari kebudayaan. Iklim serta kondisi geografis memberikan efek pembentukan suatu kebudayaan.  Menhir merupakan peninggalan tradisi Megalitik yang digunakan sebagai pelengkap pemujaan masyarakatnya. Menhir ini merupakan lambang “si mati” yang harus diperingati atau diberi penghormatan melalui acara ritual.

      Megalitik sendiri berasal dari dua kata, mega yang artinya besar, dan lithos yang artinya batu, maka megalitik adalah jaman dimana banyaknya artefak batu-batu besar yang terbentuk, mulai dari bangunan-bangunan batu besar yang digunakan untuk upacara ataupun untuk mengubur, dan sampai ke bangunan-bangunan untuk keperluan lain seperti tempat untuk berkumpul, tanda-tanda suatu masyarakat, dan juga biasa digunakan untuk batas tanah.

      Hasil yang diciptakan dari zaman megalitik ini sendiri juga banyak macamnya, keantara lainnya ada dolmen, punden berundak, sarkofagus, waruga, menhir, peti kubur batu, dan lain halnya. Mereka membuat ini karena adanya kepercayaan antara orang dan arwah nenek moyang bahwa akan adanya pengaruh dan timbal balik yang akan diberikan dari “si mati” kepada kesejahteraan kehidupan masyarakat dan juga kesuburan tanah yang ditempatinya itu.

      Menurut Dr. R.P.Soejono, karena adanya pemujaan kepada “si mati” tersebut, masyarakat semikin mengharapkan bahwa adanya dan bertambahnya kesejahteraan atas hidupnya. Dari situlah mereka (para masyarakat yang masih mempercayai hal ini) lebih banyak membangun rumah-rumah tempat tinggal, ladang pertanian, peternakan, serta tempat untuk bercocok tanam.

      Menhir ini adalah suatu tugu atau tiang kuno yang terbuat dari batu dan tugu ini didirikan pada jaman Tradisi Megalitik yang melambangkan arwah nenek moyang, maka dari itu Menhir sering dijadikan objek pengikat antara arwah nenek moyang dan juga cucunya.

      Menhir berasal dari bahasa Keltik. Men yang artinya batu, dan hir yang artinya panjang, maka dari itu Menhir dibuat dari batu lalu dibuat panjang/lonjong. Ukuran dari menhir sendiri bermacam-macam, namun sering kali yang kita lihat yang berbentuk lonjong keatas dan runcing. Sebagian besar Menhir dibuat dari batu granit dan banyak melibatkan manusia saat pembuatannya.

      Banyak arkeolog yang menemukan menhir ini dengan cara meriset dengan cermat dimana penyebaran paling banyak dan segalanya. Disini arkeolog menggunakan allat bantu teknologi seperti pemindai laser dan juga pencitraan satelit untuk mengidentifikasi menhir yang terkubur bahkan terkubur di bawah tanah.

      Menhir banyak tersebar di beberapa negara-negara di dunia, seperti di Afrika, Amerika, Eropa Barat, Asia dan bahkan ada di Pasific. Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena penyebaran Menhir. Kawasan Sumatera Selatan, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur merupakan wilayah Indonesia yang paling banyak terkena penyebaran ini. Banyak penyebaran Menhir ini di daerah dataran tinggi.

      Di Indonesia sendiri Menhir masih ada sampai sekarang bahkan sudah dijadikan objek wisata dan juga sebagai tempat memperingati kepala suku yang telah meninggal dan dipercaya bahwa Menhir adalah salah satu peninggalan yang memiliki fungsi sebagai penolak bahaya yang mengancam. Adapun fungsi spesifik dari peninggalan Menhir ini sendiri, keantaranya;

  • Konteks Sejarah dan Budaya:

    Menhir dapat menjadi bukti penting dari kehidupan prasejarah dan tradisi budaya di Indonesia. Temuan menhir dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana masyarakat prasejarah hidup, kepercayaan spiritual mereka, dan hubungan mereka dengan alam sekitar.

  • Pentingnya Situs Arkeologi:

    Penemuan menhir dapat menambah nilai situs arkeologi di Indonesia. Penggalian dan penelitian lebih lanjut di sekitar area menhir dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peradaban dan perkembangan manusia purba di wilayah tersebut.

  • Pariwisata Budaya:

    Jika dikelola dengan bijak, menhir dapat menjadi daya tarik pariwisata budaya. Situs arkeologi yang mencakup menhir dapat menarik wisatawan yang tertarik pada sejarah, budaya, dan warisan prasejarah Indonesia.

  • Penelitian Arkeoastronomi:

    Jika menhir dihubungkan dengan pengamatan astronomi, ini dapat membuka peluang penelitian dalam bidang arkeoastronomi. Studi ini dapat membantu kita memahami bagaimana masyarakat prasejarah di Indonesia memahami dan memanfaatkan pengetahuan astronomi untuk keperluan praktis atau spiritual.

  • Pengembangan Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:

    Penemuan menhir dapat digunakan untuk tujuan pendidikan. Informasi tentang menhir dan konteksnya dapat diperkenalkan ke dalam kurikulum pendidikan untuk meningkatkan pemahaman sejarah dan warisan budaya di kalangan siswa dan masyarakat umum.

  •  Pemahaman Lingkungan dan Pembangunan Wilayah:

    Meneliti lokasi menhir dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana masyarakat prasejarah berinteraksi dengan lingkungan mereka. Ini dapat memiliki implikasi untuk perencanaan pembangunan dan pelestarian lingkungan.

  •  Pemeliharaan Warisan Budaya:

    Penemuan menhir dapat mendorong kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya. Ini dapat mengarah pada upaya pemeliharaan dan pelestarian situs arkeologi guna memastikan warisan ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

 

      Dalam perjalanan waktu, interaksi kompleks antara manusia, alam, dan budaya telah membentuk warisan megah yang dapat kita saksikan dalam peninggalan tradisi Megalitik, khususnya Menhir, di Indonesia. Menhir, lambang "si mati," menjadi pusat pemujaan dan ritual bagi masyarakat prasejarah. Dalam konteks kebudayaan Megalitik, pembentukan kebudayaan dipengaruhi oleh iklim dan kondisi geografis, menciptakan monumen batu raksasa sebagai ekspresi kepercayaan akan hubungan timbal balik antara manusia, arwah nenek moyang, dan alam.

 

      Pentingnya Menhir sebagai bukti sejarah dan budaya menjadi nyata melalui nilai tambah pada situs arkeologi di Indonesia. Penelitian arkeoastronomi membuka pintu wawasan tentang bagaimana pengetahuan astronomi digunakan dalam kehidupan prasejarah. Fungsi menhir sebagai objek wisata budaya memberikan peluang untuk memperkaya pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang warisan budaya yang kaya.

 

      Dengan tersebarnya Menhir di berbagai wilayah Indonesia, dari Sumatera Selatan hingga Jawa Timur, menjadi catatan monumental tentang kompleksitas kehidupan masyarakat prasejarah di dataran tinggi. Pemeliharaan warisan budaya ini mendorong kesadaran akan pentingnya melestarikan peninggalan masa lalu.

 

      Melalui menhir, kita dapat melihat lebih jauh dari sekadar batu berdiri; kita dapat menyaksikan jejak peradaban yang menggambarkan kepercayaan, kehidupan sehari-hari, dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Menhir bukan hanya batu kuno, tetapi juga kisah panjang yang terus menginspirasi dan memberikan wawasan tentang perjalanan manusia melintasi waktu. Sebagai peninggalan yang mempersatukan spiritualitas, kebudayaan, dan alam, menhir tetap menjadi penanda yang teguh dalam mosaik sejarah Indonesia.

 

 

Daftar Pustaka:

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun