Mohon tunggu...
Viona Nurafiani
Viona Nurafiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Usaha tanpa doa itu sombong, Doa tanpa usaha itu bohong.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik

5 November 2023   22:12 Diperbarui: 5 November 2023   22:21 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENGENAL TEORI BELAJAR  BEHAVIORISTIK DAN HUMANISTIK

 

Teori Belajar Behavioristik

Teori Belajar Behaviorisme menyatakan bahwa perilaku manusia dapat dilihat melalui perilaku yang dapat diamati. Menurut teori ini, seseorang belajar melalui stimulus dan respons yang terjadi di lingkungan mereka. Guru atau tenaga pengajar berperan sebagai fasilitator yang memberikan stimulus yang tepat dan mengamati respons yang dihasilkan oleh peserta didik. Menurut Jhon B Watson, belajar merupakan sebuah proses refleks yang terjadi atau respon bersyarat melalui stimulus pengganti. Semua tingkah laku lainnya terbentuk oleh hubungan stimulus respons baru melalui conditioning.

Prinsip Pendekatan Behavioristik

  • Perilaku orang sebagian besar berasal dari pengalaman mereka dengan stimulus-stimulus lingkungan.
  • Pembelajaran dapat melibatkan perubahan perilaku.
  • Pembelajaran melibatkan membentuk asosiasi antara stimulus dan respons.

Tujuan Teori Belajar Behavioristik

Tujuannya lebih ditekankan pada penambahan pengetahuan. Pembentukan perilaku sebagai hasil belajar yang terlihat, lalu diperoleh dengan penataan kondisi yang ketat dan penguatan. Perilaku manusia dipengaruhi oleh stimulus yang ada di lingkungannya.

Kelebihan

  • Konsepnya yang sederhana sehingga mudah diterapkan dalam berbagai situasi
  • Guru akan lebih peka dan teliti dalam menghadapi situasi dan kondisi belajar
  • Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid terbiasa belajar mandiri

Kekurangan 

  • Terlalu mekanis dan kurang fleksibel dalam memahami kompleksitas perilaku manusia
  • Teori ini tidak memperhitugkan motivasi dalam diri seseorang yang berpengaruh pada perilaku jangka panjang
  • Penggunaan hukuman dalam teori ini dapat menimbulkan masalah  dan tidak mendukung pembelajaran positif

 Teori Belajar Humanistik

Teori belajar humanisme merupakan teori yang memanusiakan manusia semanusiawi mungkin, di mana seorang individu dalam hal ini peserta didik dapat menggali kemampuanya sendiri untuk di terapkan dalam lingkungannya. Teori ini juga memandang siswa sebagai subjek yang bebas untuk menentukan arah hidupnya. Siswa diarahkan untuk dapat bertanggungjawab penuh atas hidupnya sendiri dan juga atas hidup orang lain. Menurut Carl Rogers, pada proses belajar dibutuhkan sikap saling menghargai dan tanpa prasangka antara individu yang sedang belajar dan pihak yang memberi pembelajaran.

Prinsip Teori Humanistik

Pendekatan humanistik menganggap peserta didik sebagai a whole person atau orang sebagai suatu kesatuan. Dengan kata lain, pembelajaran tidak hanya mengajarkan materi atau bahan ajar yang menjadi sasaran, tetapi juga membantu peserta didik mengembangkan diri mereka sebagai manusia.

Tujuan Teori Belajar Humanistik

Menciptakan pengalaman pembelajaran yang memadai dan memenuhi kebutuhan psikologis serta emosional seseorang yang nantinnya akan menghasilkan pertumbuhan pribadi yang positif. Teori ini mengutamakan perkembangan kemampuan sosial dan emosional seperti kemampuan berkomunikasi dan rasa simpati. Selain itu teori ini memberikan dorongan pada individu untuk mengembangkan kemandirian dalam proses belajar.

Kekurangan

  • Peserta didik yang tidak ada keinginan untuk memahami potensi dirinya akan tertinggal dalam proses belajar
  • Seseorang selalu ingin dipahami jika sering diterapkan teori ini
  • Implementasi teori humanistik akan membuat siswa cenderung lebih mementingkan diri sendiri.

Kelebihan

  • Saling mengharigai dalam menciptakan suasana belajar
  • Adanya kebebasan berpendapat mengungkapkan gagasan tanpa berdebat
  • Selalu memprioritaskan hal-hal yang bernuansa demokratis dan humanis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun