Mohon tunggu...
Viona Suryono
Viona Suryono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Simak yuk! Daftar Film yang Menandai Perubahan Masa Film Hitam Putih ke Film Berwarna

5 September 2021   23:27 Diperbarui: 5 September 2021   23:39 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan menonton film sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Kebanyakan film yang ditayangkan saat ini merupakan film berwarna, namun tahukah kalian bagaimana proses perpindahan film yang tadinya hitam putih ke berwarna seperti sekarang ini? yuk simak terus artikel ini!

Sebenarnya tidak dapat ditentukan kapan pastinya industri perfilm-an mulai berhenti memproduksi film hitam putih dan mulai membuat film berwarna. Sama seperti kebanyakan perkembangan dalam dunia seni dan teknologi. 

Selain itu, setelah ditemukannya film berwarna-pun, masih banyak diprosuksi film yang menggunakan warna hitam putih bahkan sampai sekarang. Diantaranya adalah film "The Artist" (2011), "Manhattan" (1979), dan "Young Frankerstein" (1974).

Banyak orang yang salah mengira bahwa film berwarna penuh yang pertama adalah film "The Wizard of Oz" (1939) yang disutradarai oleh Victor Flaming. Film ini sangat menarik karena dibuat dengan menampilkan adegan awal berwarna hitam putih yang kemudian setelahnya berubah menjadi berwarna warni. 

Namun faktanya, film berwarna sudah diproduksi lebih dari 35 tahun sebelum adanya "The Wizard of Oz" (1939). Proses pewarnaan awal film sangatlah mahal dan menguras waktu. Proses yang biasanya digunakan adalah menggunakan pewarna untuk mewarnai adegan tertentu. Misalnya seperti penggunaan warna ungu atau biru untuk menggambarkan suasana malam hari.

Hal ini juga dilakukan agar penonton dapat membedakan adegan yang terjadi di malam dan siang hari. 

Ada teknik pewarnaan lain yang dapat ditemui di film-film seperti "Viet et Passion du Christ" (1903) dan "A Trip to the Moon" (1902). Teknik pewarnaan yang dipakai dikedua film tersebut disebut stensil.

Sumber: pinterest/pin
Sumber: pinterest/pin

Salah satu inovasi paling penting dalam dunia pewarnaan film adalah ciptaan George Albert Smith pada tahun 1906 yang disebut Kinemacolor. Kinemacolor bekerja dengan memproyeksikan film melalui filter merah dan hijau.

Filter-filter ini digunakan untuk menampilkan warna aktual. Meskipun Kinemacolor merupakan sebuah inovasi, namun masih banyak kekurangan yang dapat ditemui.

Karena hanya menggunakan dua filter warna, maka warna yang ditampilkan belum mewakili spektrum penuh warna. Hal ini membuat beberapa warna nampak terlalu terang atau terlalu lemah.

Film pertama yang menggunakan teknik pewarnaan Kinemacolor adalah "A Visit to the Seaside" (1908) yang dibuat oleh George Albert Smith sendiri.

Setelah itu pada abad ke-20 munculah Technicolor. Technicolor ini dibuat oleh perusahaan AS. Technicolor pertama kali dipakai untuk membuat film "The Gulf Between" (1917).

Masih sama dengan Kinemacolor, Technicolor menggunakan dua filter warna yaitu warna merah dan hijau. Perbedaannya adalah Technicolor membutuhkan dua proyektor yang berbeda.

Karena biayanya yang mahal, film "The Gulf Between" merupakan satu-satunya film yang diproduksi menggunakan dua warna asli Technicolor.

Perusahaan AS Technicolor bersama dengan perusahaan lainnya terus berupaya memperbaiki film warna selama tahun 1920-an. Akhirnya, Technicolor memperkenalkan teknik transfer warna menggunakan tiga warna yang menghasilkan warna yang hidup di film.

Sumber: pinterest/pin
Sumber: pinterest/pin

Teknik ini pertama kali digunakan didalam film animasi pendek garapan Walt Disney yang berjudul "Flowers and Trees" (1932).  Film lainnya yang menggunakan Techicolor tiga warna ini adalah "The Cat and the Fiddle" (1934).

Sayangnya, teknik pewarnaan Technicolor tiga warna ini masih mahal dan membutuhkan kamera yang besar. Kemudian, Technicolor bersama dengan Eastman Kodak mengembangkan teknik yang lebih mudah pada akhir tahun 1930-1950 an.

Teknik pewarnaan color film process milik Eastman Kodak  meyaingi popularitas Technicolor. Eastmancolor juga lebih cocok dengan format baru perfilman yang memiliki layar lebar.

Pada akhir tahun 1950-an sebagian besar film yang diproduksi di Hollywood merupakan film berwarna dan peminat film hitam putih terus berkurang hingga pertengahan tahun 1960-an.

Menarik sekali kan proses perubahan film hiitam putih menjadi berwarna? kita harus bersyukur karena bisa menikmati film berwarna dengan mudah sampai sekarang. Namun juga tidak ada salahnya menikmati film hitam putih yang unik dan menarik.

Daftar Pustaka:

https://id.eferrit.com/bagaimana-film-pergi-dari-hitam-putih-ke-warna/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun