Mohon tunggu...
Viona Chelsea
Viona Chelsea Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Saya introvert orgnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

20 April 2023   15:03 Diperbarui: 20 April 2023   15:10 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diantaranya, dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan keunikan budaya yang ada di Indonesia, menambah wawasan untuk orang-orang yang ingin mendalami sejarah tentang Indonesia, dan dapat berteman dengan orang yang memiliki budaya yang berbeda dan saling menghargai satu sama lain. "Bhineka Tunggal Ika" semboyan ini dapat memperkuat bahwa walaupun Indonesia memiliki budaya dan adat-istiadat yang berbeda-beda, namun tetap satu kesatuan negara Indonesia. 

Hal ini pun juga dapat memperkuat bahwa Indonesia tidak bisa dipecah-pecah dengan hal apapun itu, keseluruhan isi di Indonesia harus tetap bersatu agar utuh menjadi negara Indonesia.

Terakhir dari aspek sosial bukan berarti akhir dari penjelasan ini. Masuk ke bidang pertahanan dan keamanan, ancaman dari suatu daerah merupakan ancaman bagi seluruh bangsa Indonesia. Jika ancaman dari suatu daerah tidak diurus secara bersama-sama akan menyebabkan terpecahnya persatuan dan kesatuan di Indonesia. 

Maka sama halnya dengan kekayaan wilayah nusantara, jika salah satu daerah terancam maka harus segera ditindaklanjuti dengan bersama-sama. Setiap wilayah yang ada di Indonesia tidak boleh ada yang dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi semua wilayah harus memiliki hak dan kewajiban yang merata. Sama seperti bunyi pada Pancasila sila ke-2 " kemanusiaan yang adil dan beradab" dengan begitu setiap hak dan kewajiban yang diberi harus adil dan tepat. 

Dari aspek sosial yang dibagi menjadi beberapa bidang itu dapat diketahui bahwa Indonesia tidak akan utuh jika hanya berdiri di suatu wilayah, Seluruh wilayah Indonesia harus merata dalam hal apapun itu dan juga harus saling menghargai dan membantu sesama masyarakat. Jika Indonesia terpecah belah dan tidak segera diobati, maka negara ini tidak akan bisa kembali lagi seperti semula yang dimana hidup dengan adil, damai, dan tentram. Maka dari itu perlunya faktor pendukung agar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini tetap kuat dan tidak jatuh. 

Yakni, Pancasila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan negara Indonesia, karena nilai-nilai pancasila bersifat menyeluruh atau universal yang dapat diartikan menjadi wajib dilakukan tanpa membedakan suku bangsa, ras, agama, maupun golongan. Menurut John Bosco (2021), "Pancasila sebagai pemersatu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Didalamnya ada lima dasar yang  harus kita jaga dan kita amalkan dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara. 

Menghargai perbedaan agama, menghormati martabat manusia, cinta akan tanah air, mengambil keputusan dengan musyawarah dan mufakat, serta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai landasan dan pedoman hidup kita dalam berbangsa dan bernegara."

Setelah pancasila, Bhinneka Tunggal Ika juga termasuk faktor pendukung Indonesia dalam memperkuat persatuan dan kesatuan negara. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya "Bhineka Tunggal Ika" ini mampu memperkuat bahwa walaupun Indonesia memiliki budaya dan adat-istiadat yang berbeda-beda, namun tetap satu kesatuan negara Indonesia. Perbedaan yang menghambat kondisi bangsa Indonesia dapat dipulihkan dengan melaksanakan makna dari semboyan Bhineka Tunggal Ika tersebut. 

Persatuan dan kesatuan Indonesia terjamin akan tetap terjaga jika melaksanakan makna semboyan tersebut dan juga melaksanakan isi-isi dari pancasila. Selain kedua faktor tadi, ada juga suatu bentuk kegiatan yang dapat mendukung persatuan dan kesatuan Indonesia.  Bekerja sama, bisa dikatakan kegiatan ini sangat sederhana. Tetapi kerjasama disini menjelaskan bahwa para pemerintah dan para masyarakat dari seluruh wilayah dapat saling membantu agar agar bisa tetap bersatu demi negara kita, dan juga bisa bersama-sama membangun Indonesia dari segala bidang agar menjadi lebih baik daripada sebelum-sebelumnya. 

Pada umumnya, jika ada faktor pendukung, maka akan ada faktor penghambat kuatnya persatuan dan kesatuan. Yakni, keberagaman budaya maupun ciri khas masyarakat Indonesia. Pandangan dan pendapat orang-orang pasti akan berbeda-beda. Begitu pula orang-orang yang memandang budaya orang lain, biasanya ada orang yang menghargai adapun orang yang tidak menghargai. Misalnya suku A sedang melaksanakan upacara ritual, sedangkan ada orang dari suku B yang mengganggu upacara tersebut dan memberi pendapat yang menjelek-jelekan budayanya. 

Lalu suku B merasa budaya ia lebih patut dilakukan dibandingkan upacara ritual tersebut. Contoh seperti ini tidak patut dicontoh, karena hal tersebut dapat memecah persatuan dan kesatuan di Indonesia ini. Jika tidak segera diatasi, akan menyebabkan munculnya rasa etnosentrisme. Etnosentrisme adalah penilaian terhadap budaya lain dengan membanding-bandingkannya dengan budaya kita sendiri dan merendahkan budaya suku lain. Sikap ini sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan Indonesia, dikarenakan jika terjadi hal seperti ini dan menyebar, akan menghancurkan hubungan suatu wilayah dengan wilayah lain yang memiliki budaya yang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun