Mohon tunggu...
Violet Kosuma
Violet Kosuma Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

yasuda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peduli Sesama

28 Januari 2024   19:50 Diperbarui: 1 Februari 2024   07:46 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

   "nah ide bagus tuh! yuk sama-sama kita kelola ide kita kedalam sebuah pentas" kata riana.

    Ada banyak masukan dari teman-temanku, aku dan teman-teman panitia kemudian mengolahnya menjadi sebuah jalan cerita. 

  "awalnya ada tarung sarung antara 2 pria, untuk mendapatkan 1 wanita impian nya. Setelah diadakannya tarung sarung tersebut, akan ada 1 pria yang menang dan kemudian mereka akan melakukan upacara adat, upacara adat itu merupakan acara adat yang dilakukan sebelum melakukan resepsi pernikahan. Di tengah-tengah resepsi pernikahan yang berlangsung akan ada penampilan tarian khas dari daerah toraja. Pernikahan yang diakan ini masih sangat melekat dengan kebudayaan-kebudayaan daerah sehingga para hadirin yang datang juga menggunakan baju adat daerah masing-masing. Kami akan mengadakan fashion show untuk memperlihatkan baju-baju adat dari masing-masing daerah yang ada di sulawesi. Bukan kebetulan jika di kelas kita banyak banget yang multi talenta sehingga akan dibuatkan band untuk mendukung penampilan pentas kelas. Diakhir akan ada tarian bersama dari semua siswa kelas kami" penjelasan sebagai ketua kepada teman-teman kelas.

    Bu risma dan teman-teman sudah menyetujui tentang penampilan dan alur pementasan ini sehingga kami pun sudah mulai untuk mengadakan latihan rutin setiap minggu pada saat pembelajaran P5. Selama 2 bulan full kami berlatih untuk proyek p5 yang ke-2 ini, tiba saatnya latihan terakhir sebelum liburan. Seharusnya semua siswa kelas kami datang, tapi ada saja yang membuat tidak datang sehingga membuat latihan kami yang terakhir ini menjadi tidak maksimal. Dendi, itulah siswa kelas kami yang membuat latihan terakhir ini menjadi kurang maksimal. Tentunya aku sebagai ketua harus bertanggung jawab akan hal ini, aku terus menerus coba untuk menghubungi dendi tapi tidak ada satupun jawaban yang dia berikan kepadaku. Semua orang terdekatnya sudah ku hubungi satu per satu.

Percakapan WhatsApp aku dan dendi

aku: woyy cepetan dateng kesini

aku: setidaknya kalo ga dateng, kasih alasan yang jelas

aku: jangan main ngilang gitu aja, kamu ambil bagian penting loh di band

aku: jangan nyusahin!!

2 Panggilan tak terjawab

   Aku menunggu jawaban dari dendi, tapi tak kunjung ada jawaban darinya. Aku sudah mengupayakan berbagai macam cara untuk menghubunginya tetapi tak ada jawaban darinya, akhirnya aku berinisiatif memberi tahu kepada bu risma. Bu risma kemudian memyuruhku untuk sabar karena bu risma akan menanyakan keberadaan dendi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun