Mohon tunggu...
Violeta Naurah
Violeta Naurah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya

Senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tidur Sebagai Mekanisme Coping

10 Desember 2023   17:00 Diperbarui: 10 Desember 2023   17:29 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Risalah

Tidur Sebagai Mekanisme Coping

Coping adalah suatu proses dimana individu mencoba untuk mengatur kesenjangan persepsi antara tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan tersebut (Lazarus & Folkman, 1997). Coping juga dapat didefinisikan sebagai pikiran dan perilaku yang dimobilisasi untuk mengelola situasi stres internal maupun eksternal yang merupakan mobilisasi tindakan sadar dan sukarela yang bertujuan untuk mengurangi atau mengelola stres. 

Mekanisme coping bertujuan untuk membantu mengurangi efek samping dari stres. Respons stres itu sendiri dipicu oleh peran "fight or flight" dari sistem saraf simpatik. Respons stres menyebabkan perubahan dalam tubuh dalam membantu mempersiapkan diri untuk melarikan diri atau menghadapi potensi bahaya secara langsung. Secara umum, mekanisme coping terbagi menjadi 4 yaitu ;

Problem-focused

Individu dengan mekanisme coping yang satu ini akan cenderung menitikberatkan kepada penyebab terjadinya masalah yang menyebabkan stres. Melalui mekanisme coping problem focused, individu akan mengatasi stres dan mengambil tindakan secara langsung untuk mengubah situasi. Contohnya dengan pengendalian diri, perencanaan, dan menekankan persaingan yang dapat menghasilkan solusi, mengubah situasi atau mendorong individu melakukan kegiatan positif untuk mengurangi stres.

Emotion-focused

Mekanisme coping ini bertujuan untuk mengurangi emosi negatif yang berkaitan dengan masalah tersebut sehingga melibatkan pengelolaan emosi dan perasaan yang terkait dengan pemicu stres. Contohnya dengan penerimaan kenyataan, pembingkaian ulang yang positif,   humor yang melibatkan ekspresi emosi atau terlibat dalam aktivitas yang membantu mengurangi tekanan emosional.

Meaning-focused

Mekanisme coping ini mengharuskan seorang individu untuk menggunakan strategi kognitif untuk memperoleh dan mengelola makna situasi. Strategi ini melibatkan penataan ulang prioritas seseorang ketika mengalami kesulitan dan menanamkan makna positif pada peristiwa biasa dengan mengacu pada keyakinan, nilai-nilai, dan tujuan eksistensial individu untuk memotivasi dan mempertahankan upaya mengatasi dan kesejahteraan selama situasi sulit. 

Social-focused

Mekanisme coping ini mengurangi stres dengan mencari dukungan emosional atau instrumental dari lingkungan sekitarnya. Mekanisme social-focused adalah tentang mencari sumber daya dan dukungan yang diberikan oleh jaringan sosial untuk membantu individu mengatasi segala jenis stres.

Penerapan mekanisme coping yang positif (Coping Adaptif) dapat membantu individu untuk mengatasi masalah dan mengelola stres secara efektif sedangkan penerapan mekanisme coping yang negatif (Coping Maladaptif) justru akan menyebabkan individu harus menghadapi masalah baru yang dapat menimbulkan konsekuensi negatif dan mempengaruhi kesehatan mental. 

Salah satu penerapan mekanisme coping ialah dengan Tidur. Tidur merupakan proses aktif yang memungkinkan tubuh dan pikiran untuk beristirahat yang ditandai dengan hilangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Menurut National Sleep Foundation, manusia dewasa awal yang berusia 18-25 tahun membutuhkan waktu tidur selama 7-9 jam per hari (National Sleep Foundation, 2010). Selain untuk mengistirahatkan tubuh dan optimalisasi berbagai fungsi tubuh dan otak. 

Tidur dapat berkontribusi pada kehidupan dengan menjadikannya sebagai mekanisme coping. Beberapa individu menjadikan tidur sebagai upaya untuk menenangkan pikiran sejenak ketika menghadapi konflik kehidupan. Namun, hal tersebut tidak selalu berakhir positif dan justru menjuruskan individu kepada gangguan tidur yang dapat menyebabkan masalah lainnya. 

Gangguan tidur ialah masalah yang berkaitan dengan kualitas, waktu, dan jumlah tidur, yang menyebabkan masalah di siang hari dan gangguan fungsi. Gangguan tidur seringkali terjadi bersamaan dengan kondisi medis atau kondisi kesehatan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kognitif. Beberapa gangguan tidur yang dapat terjadi antara lain ; Insomnia, Hipersomnia, Sleep Apnea, Narkolepsi, dan lain-lain. Gangguan tidur seringkali diabaikan sehingga dapat memberikan dampak serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang, serta kualitas hidup secara keseluruhan.

Banyak Mekanisme coping yang dapat dijadikan pilihan ketika seorang individu menghadapi masalah, salah satunya dengan Tidur. Namun, menjadikan tidur sebagai mekanisme coping sebaiknya dilakukan secukupnya sehingga tidak mengganggu kehidupan sehari-hari dan sesuai dengan tujuan awal yaitu memberikan pengaruh yang positif kepada individu. Efektivitas tidur sebagai mekanisme coping dapat bervariasi antar individu. Faktor seperti jumlah jam tidur, kualitas tidur, dan pola tidur yang konsisten memainkan peran penting dalam hasilnya. Jika seseorang mengalami kesulitan tidur dan mengalami gangguan tidur yang signifikan, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat diperlukan.

Daftar Pustaka

Algorani, E. B., & Gupta, V. (2023, April 24). Coping Mechanisms - StatPearls. NCBI. Retrieved December 9, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559031/

Word, C. A. (2006, August). Sleep quality of college students and its relationship to coping styles and well-being (dissertation). 

How Much Sleep Do You Really Need? (2020, October 1). National Sleep Foundation. https://www.thensf.org/how-many-hours-of-sleep-do-you-really-need/

Psychiatry.org - What are Sleep Disorders? (n.d.). American Psychiatric Association. Retrieved December 10, 2023, from https://www.psychiatry.org/patients-families/sleep-disorders/what-are-sleep-disorders

Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (n.d.). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Wiley.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun