Mekanisme coping ini mengurangi stres dengan mencari dukungan emosional atau instrumental dari lingkungan sekitarnya. Mekanisme social-focused adalah tentang mencari sumber daya dan dukungan yang diberikan oleh jaringan sosial untuk membantu individu mengatasi segala jenis stres.
Penerapan mekanisme coping yang positif (Coping Adaptif) dapat membantu individu untuk mengatasi masalah dan mengelola stres secara efektif sedangkan penerapan mekanisme coping yang negatif (Coping Maladaptif) justru akan menyebabkan individu harus menghadapi masalah baru yang dapat menimbulkan konsekuensi negatif dan mempengaruhi kesehatan mental.Â
Salah satu penerapan mekanisme coping ialah dengan Tidur. Tidur merupakan proses aktif yang memungkinkan tubuh dan pikiran untuk beristirahat yang ditandai dengan hilangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Menurut National Sleep Foundation, manusia dewasa awal yang berusia 18-25 tahun membutuhkan waktu tidur selama 7-9 jam per hari (National Sleep Foundation, 2010). Selain untuk mengistirahatkan tubuh dan optimalisasi berbagai fungsi tubuh dan otak.Â
Tidur dapat berkontribusi pada kehidupan dengan menjadikannya sebagai mekanisme coping. Beberapa individu menjadikan tidur sebagai upaya untuk menenangkan pikiran sejenak ketika menghadapi konflik kehidupan. Namun, hal tersebut tidak selalu berakhir positif dan justru menjuruskan individu kepada gangguan tidur yang dapat menyebabkan masalah lainnya.Â
Gangguan tidur ialah masalah yang berkaitan dengan kualitas, waktu, dan jumlah tidur, yang menyebabkan masalah di siang hari dan gangguan fungsi. Gangguan tidur seringkali terjadi bersamaan dengan kondisi medis atau kondisi kesehatan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kognitif. Beberapa gangguan tidur yang dapat terjadi antara lain ; Insomnia, Hipersomnia, Sleep Apnea, Narkolepsi, dan lain-lain. Gangguan tidur seringkali diabaikan sehingga dapat memberikan dampak serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang, serta kualitas hidup secara keseluruhan.
Banyak Mekanisme coping yang dapat dijadikan pilihan ketika seorang individu menghadapi masalah, salah satunya dengan Tidur. Namun, menjadikan tidur sebagai mekanisme coping sebaiknya dilakukan secukupnya sehingga tidak mengganggu kehidupan sehari-hari dan sesuai dengan tujuan awal yaitu memberikan pengaruh yang positif kepada individu. Efektivitas tidur sebagai mekanisme coping dapat bervariasi antar individu. Faktor seperti jumlah jam tidur, kualitas tidur, dan pola tidur yang konsisten memainkan peran penting dalam hasilnya. Jika seseorang mengalami kesulitan tidur dan mengalami gangguan tidur yang signifikan, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat diperlukan.
Daftar Pustaka
Algorani, E. B., & Gupta, V. (2023, April 24). Coping Mechanisms - StatPearls. NCBI. Retrieved December 9, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559031/
Word, C. A. (2006, August). Sleep quality of college students and its relationship to coping styles and well-being (dissertation).Â
How Much Sleep Do You Really Need? (2020, October 1). National Sleep Foundation. https://www.thensf.org/how-many-hours-of-sleep-do-you-really-need/
Psychiatry.org - What are Sleep Disorders? (n.d.). American Psychiatric Association. Retrieved December 10, 2023, from https://www.psychiatry.org/patients-families/sleep-disorders/what-are-sleep-disorders