Mohon tunggu...
Viola Maulidya
Viola Maulidya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi

alam takambang jadi guru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menua dengan Sehat, Menuju Terwujudnya Lansia Berdaya

24 Juni 2024   21:05 Diperbarui: 24 Juni 2024   21:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses penuaan (aging process) sebagai sebuah proses alami yang ditunjukkan dengan berbagai penurunan ataupun perubahan dalam tubuh baik kondisi psikologis, fisik, maupun sosial pada saat bersosialisasi dengan orang lain (Handayani dkk, 2019). Jumalh penduduk lanjut usia atau yang disebut lansia semakin meningkat seiring berjalannya waktu, menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) populasi lansia meningkat sebanyak 7,6% atau 18 juta jiwa pada tahun 2010. Sedangkan pada tahun di tahun 2020, meningkat sebanyak 10% atau 27 juta jiwa dan akan meningkat hingga tahun 2035. Hal ini diperkirakan akan terus berlanjut, yaitu meningkat menjadi 13,8%. Prediksi tersebut dapat menimbulkan permasalahan baru bonus demografi, yang terjadi Ketika penduduk non produktif lebih besar dibandingkan penduduk produktif (WHO, 2018).

Pentingnya Menua Dengan Sehat

Menua dengan sehat tidak hanya tentang memperpanjang harapan hidup, tetapi juga tentang memperbaiki kualitas hidup. Lansia yang sehat cenderung lebih mandiri, aktif secara fisik dan mental, serta lebih mampu menikmati kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa alasan mengapa menua dengan sehat sangat penting:

1. Kemandirian

Kesehatan yang baik memungkinkan lansia untuk tetap mandiri dan mengurus diri sendiri. Ini termasuk kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti berpakaian, mandi, dan makan tanpa bantuan.

2. Kualitas Hidup

Lansia yang sehat cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Mereka lebih mampu berpartisipasi dalam kegiatan sosial, menikmati hobi, dan berkontribusi pada komunitas mereka.

3. Mengurangi Beban Kesehatan

Dengan menjaga kesehatan, lansia dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Ini juga berarti lebih sedikit waktu dan uang yang dihabiskan untuk perawatan medis.

4. Kesejahteraan Emosional

Kesehatan fisik yang baik juga mendukung kesehatan mental. Lansia yang sehat cenderung memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah, serta lebih mampu menghadapi stres.

Lansia Berdaya: Berdaya Guna, Berdaya Cipta, Berdaya Saing

Menuju usia lanjut tidak berarti kehilangan peran atau kemampuan untuk berkontribusi. Justru, dengan pengalaman hidup yang kaya dan berbagai keterampilan yang telah diasah sepanjang hidup, lansia memiliki potensi besar untuk tetap berdaya dalam berbagai aspek kehidupan.

Lansia Berdaya Guna

1. Kontribusi Sosial

Lansia memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang dapat dibagikan kepada generasi muda. Mereka dapat berperan sebagai mentor, pembimbing, atau sukarelawan di berbagai organisasi sosial dan komunitas. Misalnya, berbagi cerita hidup dan memberikan nasihat dapat membantu anak-anak muda menghindari kesalahan yang pernah mereka buat.

2. Keterlibatan Keluarga

Di dalam keluarga, lansia bisa berperan penting dalam menjaga dan mendidik cucu. Dengan demikian, mereka membantu meringankan beban orang tua muda yang sibuk bekerja. Selain itu, pengalaman hidup lansia sering kali memberikan perspektif berharga dalam pengambilan keputusan keluarga.

3. Peran di Tempat Kerja

Banyak lansia yang masih ingin atau perlu bekerja setelah mencapai usia pensiun. Dengan kemauan dan kesempatan yang tepat, mereka bisa tetap produktif dalam dunia kerja. Pengalaman dan pengetahuan mereka bisa sangat berharga dalam mentoring karyawan muda, atau dalam bidang yang memerlukan keahlian khusus.

Lansia Berdaya Cipta

1. Pengembangan Hobi dan Kreativitas

Masa pensiun adalah waktu yang tepat bagi lansia untuk mengeksplorasi hobi dan minat yang mungkin tertunda selama masa kerja. Banyak lansia menemukan kebahagiaan dalam kegiatan kreatif seperti melukis, menulis, atau berkebun. Aktivitas ini tidak hanya memberikan kesenangan pribadi tetapi juga bisa menghasilkan karya yang bernilai.

2. Inovasi dan Wirausaha

Lansia yang memiliki semangat wirausaha dapat memanfaatkan pengalaman dan keterampilan mereka untuk memulai bisnis baru. Banyak contoh lansia sukses yang memulai usaha kecil setelah pensiun, seperti membuka toko kerajinan, bisnis kuliner, atau konsultasi. Inovasi ini tidak hanya membantu mereka tetap aktif tetapi juga bisa memberikan penghasilan tambahan.

3. Karya Seni dan Budaya

Banyak lansia yang turut melestarikan budaya dan seni tradisional. Mereka bisa menjadi pelaku seni, pengrajin, atau pelestari adat yang mengajarkan generasi muda tentang pentingnya warisan budaya. Dengan demikian, mereka tidak hanya mencipta tetapi juga melestarikan kekayaan budaya.

Lansia Berdaya Saing

1. Pembelajaran Sepanjang Hayat

Pendidikan tidak berhenti di usia tertentu. Lansia yang terus belajar, baik melalui kursus online, seminar, atau membaca, akan selalu memiliki keunggulan kompetitif. Pengetahuan baru dapat membuka peluang baru dan menjaga daya pikir tetap tajam.

2. Keterampilan Digital

Di era digital ini, keterampilan teknologi menjadi sangat penting. Lansia yang mampu menggunakan perangkat digital dan internet memiliki akses ke informasi, hiburan, dan komunikasi yang lebih baik. Mereka bisa mengikuti kursus komputer, bergabung dengan kelompok belajar, atau meminta bantuan dari anak muda di sekitarnya.

3. Partisipasi dalam Komunitas Profesional

Lansia yang tetap aktif dalam komunitas profesional mereka bisa terus berkontribusi dan bersaing. Dengan mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang mereka, menghadiri konferensi, dan berjejaring dengan profesional lain, mereka bisa tetap relevan dan berpengaruh.

Mendukung Lansia Berdaya

1. Dukungan Keluarga dan Komunitas

Keluarga dan komunitas memiliki peran penting dalam mendukung lansia agar tetap berdaya. Dukungan emosional, fisik, dan sosial dari orang-orang terdekat sangat berharga. Menghargai dan melibatkan lansia dalam kegiatan keluarga dan komunitas dapat meningkatkan rasa berharga dan kebahagiaan mereka.

2. Akses ke Layanan Kesehatan dan Pendidikan

Memberikan akses yang mudah ke layanan kesehatan dan pendidikan akan membantu lansia menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. Program-program kesehatan khusus untuk lansia, serta kursus-kursus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan minat mereka, sangat penting.

3. Kebijakan yang Mendukung Lansia

Pemerintah dan lembaga terkait harus mengembangkan kebijakan yang mendukung lansia untuk tetap aktif dan berdaya. Ini bisa berupa program pelatihan kerja, dukungan untuk wirausaha, atau inisiatif sosial yang melibatkan lansia.

Sumber Referensi:

National Institute on Aging (NIA). (2020). Growing Older in America: The Health & Retirement Study. National Institutes of Health. Studi ini meneliti berbagai aspek kehidupan lansia di Amerika, termasuk kesehatan fisik dan mental, pekerjaan, pensiun, dan aktivitas sosial

Harvard Health Publishing. (2019). The importance of staying active as you age. Harvard Medical School. Artikel ini menekankan pentingnya aktivitas fisik dan mental bagi lansia untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun